Proyek Cileunyi Square Molor

bandungekspres.co.id, CILEUNYI – Lambatnya proses pembangunan pusat perdagangan dan jasa Cileunyi Square, menimbulkan keresahan berbagai kalangan. Baik dari para pedagang maupun tokoh masyarakat di sekitar lokasi pembangunan pusat perdagangan terbesar dan terlengkap di Cileunyi.

Ketua RW 16 Kampung Andir Desa Cileunyi Wetan, Kecamatan Cileunyi, Ujang Dedi Ruhendi menilai, progress pembangunan Cileunyi Square jalan di tempat. Sejak direncanakannya pada awal 2015 lalu, hingga kini proses pembangunan selalu mundur dengan alasan masih dalam proses pengurusan perizinan.

”Sudah 1,5 tahun rencana pembangunan Cileunyi Square hingga kini belum juga dilakukan,” katanya kepada Bandung Ekspres saat ditemui di Desa Cileunyi Wetan, kemarin (7/11).

Deden mengungkapkan, sejak Terminal Cileunyi dikosongkan dan dibongkar, lokasi tersebut kini sangat terlihat kumuh dan dijadikan tempat pembuangan sampah oleh masyarakat. Selain itu, pagar penutup yang sempat dipasang pihak pengembang PT Parsawan Sejahtera dran pihak Desa Cileunyi Wetan kembali roboh kerena tidak terawatt ”Saking kumuhnya, kalau malam lokasi tersebut sangat gelap dan sepi,” jelas Deden.

Sementara Wakil Ketua Inventarisasi dan Pembangunan Cileunyi Square Trisno mengaku, pihak desa selaku pihak pertama dalam pembangunan lokasi Cileunyi Square telah menempuh berbagai cara. Selain itu, pihaknya melengkapi semua kekurangan yang berkaitan dengan proses perizinan. Bahkan seringkali menyurati dan mengembalikan semua berkas yang sudah diperbaiki yang diminta pihak instansi terkait dengan proses pengurusan izin pembangunan.

”Semua proses telah kami tempuh. Namun, hingga saat perizinan belum juga keluar. Menurut informasi, insya Allah dalam waktu dekat ini akan bisa dilaksanakan pembangunannya,” tegas Trisno.

Seperti diketahui, pihak Desa Cileunyi Wetan, Kecamatan Cileunyi, melakukan kerja sama dengan pihak swasta membangun pusat perdagangan dan jasa diatas tanah aset desa yang sebelumnya disewakan kepada Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung yang digunakan untuk Terminal Cileunyi. Namun, sejak rencana pembangunan awal 2015 lalu, hinga saat ini pihak Desa maupun pengembangan belum bisa melakukan pembangunan. Padahal, para pedagang di sektar terminal telah dipindahkan dan dilakukan pembongkaran kios maupun kantor UPTD Terminal Cileunyi. Ini karena terbentur dengan proses perizinan yang sudah berjalan sekitar 1 tahun belum juga keluar. (dn/fik)

Tinggalkan Balasan