bandungekspres.co.id, BANDUNG – Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora RI) akan meminta pertanggung jawaban PT Gelora Trisula Semesta (GTS) selaku operator turnamen Indonesia Soccer Championship (ISC) 2016 terkait Perilaku suporter Persija Jakarta The Jakmania.
Seperti ditulis deputi IV Humas Kemenpora, Gatot S Dewabroto dalam akun twitternya @gsdewabroto. Isinya, Guna menanggapi ulah rusuh yang kembali dilakukan oleh Jakmania sebelum, selagi dan seusai pertandingan Persija Jakarta kontra Persib Bandung di Stadion Manahan Solo, Sabtu lalu (5/11).
”Sejak 27 Juni 2016, Jakmania sesungguhnya sudah di sanksi Kemenpora. GTS akan kami minta pertanggungjawabannya lagi,” tulis @gsdewabroto.
Terlebih Gatot menanggapi laporan dari pengguna tol yang merasa dirugikan karena Jakmania saat melakukan perjalanan pulang dari Solo menuju Jakarta sempat dua kali mengganggu arus lalu lintas di ruas tol Cipularang KM 47 dan Cipali pada Minggu (6/11).
Ya, sebelumnya memang ada aksi anarkis ratusan suporter Persija Jakarta, Jakmania yang hendak pulang usai menonton pertandingan di Solo, menyerang warga dengan batu , petasan dan lemparan besi. Akibat insiden tersebut, sejumlah waarga terluka dan beberapa rumah rusak di ruas tol Cipali, Palimanan Kabupaten Cirebon.
Petugas kepolisian dari Polsek Gempol, Polres Cirebon, langsung menyisir ruas tol Cipali, tepatnya di Desa Tegalkarang Kabupaten Cirebon. Petugas yang menerima informasi terjadinya penyerangan oleh suporter Persija Jak Mania langsung meredam dan membubarkan warga yang berkerumun di pinggir ruas tol Cipali.
Petugas juga mengamankan seorang pria yang nyaris dihajar warga, lantaran diduga anggota The Jakmania yang tertinggal bus.
Aksi penyerangan yang terjadi sempat membuat panik warga yang tengah beristirahat di dalam rumah. Ratusan Jakmania yang menggunakan tiga bus turun ke jalan dan menyerang secara membabi buta ke arah pemukiman warga menggunakan batu, petasan dan besi. Akibatnya, sejumlah warga terluka dan beberapa rumah rusak akibat serangan batu.
”Jumlahnya ratusan, mereka turun dari bus dan langsung menyerang warga. Melempari rumah dan petasan. Ada juga yang melempar potongan besi. Warga di sini juga kaget mereka tiba-tiba nyerang gitu,” kata Neneng, warga yang rumahnya dipinggir jalan Tegalkarang Kecamatan Gempol Kabupaten Cirebon. (vpc/rie)