Bantu Anak Binaan Lapas Wirausaha

bandungekspres.co.id, SUKAMISKIN – Sebanyak 120 anak binaan Lembaga Pemasyarakatan Sukamiskin Bandung mendapat pelatihan kewirausahaan dari Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA). Program ini merupakan Jendela Anak LPKA yang berfokus pada memberikan inspirasi, motivasi, dan wawasan mengenai kewirausahaan di usia muda.

Jendela Anak LPKA merupakan sebuah program yang diinisiasi beberapa anggota XL Future Leaders Batch 3 Bandung melalui kegiatan Festival Anak LPKA di LPKA Sukamiskin Bandung.

Sr. Manager CSR and Communication XL Axiata Anita Avianty mengatakan, melalui program XL Future Leaders (XLFL) PT XL Axiata Tbk (XL) mendorong mahasiswa untuk selalu peduli dan menjadi pelopor dalam mencari solusi bagi problem sosial di sekitarnya.  Begitu juga, sebagai perusahaan berbasis teknologi digital, XL mengajak mahasiswa memanfaatkan kemajuan teknologi untuk menciptakan sarana digital yang bisa membantu mengatasi problem sosial yang ada melalui  program bernama Social Innovation Project.

”Dengan pelatihan kreativitas dan kewirausahawan yang dilakukan adik-adik XL Future Leaders Batch 3 Bandung  selama 3 bulan ini, diharapkan dapat menambah wawasan dan kreativitas binaan LPKA Sukamiskin Bandung ini,” ujar Anita belum lama ini.

Hal yang menarik dari Acara Festival Anak LPKA ini yakni antusiasme dan keinginan anak-anak LPKA untuk berwirausaha. Namun sayangnya, masih diliputi keraguan oleh ketakutan terhadap stigma masyarakat.

”Dengan pelatihan ini, diharapkan dapat menginspirasi dan memotivasi anak-anak tersebut untuk tetap berkarya dan berjuang memulai wirausaha,” ujarnya.

Selain antusiasme dan keinginan anak-anak untuk berwirausaha tersebut, produk-produk yang ditampilkan oleh anak-anak LPKA ini juga pantas mendapat perhatian. Produk-produk buatan tangan yang dibuat anak-anak LPKA sangat potensial untuk menjadi produk layak jual bernilai seni. ”Produk-produk tersebut di antaranya, miniatur rumah dan otomotif dari lintingan koran, lukisan acrylic di atas kanvas, boneka dari tepung tapioka yang dijadikan malam (lilin),” pungkas Anita. (rls/fik)

Tinggalkan Balasan