Perlu Diperkuat dengan Strategi Lompat Katak

”Itu memang kelihatan sekali ada proses terkait erat apa yang disampaikan bapak wapres dalam percepatan penguasaan teknologi,” ujarnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Dirut PT Pindad Abraham Mose. Menurutnya, dengan cara menggandeng pemilik teknologi pertahanan dan keamanan modern industri pertahanan nasional dapat menciptakan jalan pintas (shortcut) untuk penguasaan teknologi pertahanan hingga dapat sejajar dengan negara-negara maju.

Salah satunya yang terbaru yakni kerja sama yang dilakukan oleh PT Pindad dengan perusahaan pertahanan asal Turki, FNSS dalam merancang desain Medium Tank. ”Ini merupakan kehormatan bagi Pindad dari Kementerian Pertahanan untuk dapat mengekskalasi kemampuan perusahaan di bidang kendaraan tempur. Ini adalah langkah lain lagi bagi Pindad untuk bisa mandiri,” ucap Abraham.

Sementara itu, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menegaskan bahwa penguatan sistem pertahanan dan keamanan, salah satunya dengan membangkitkan kedigdayaan industri pertahanan nasional bukan untuk memicu perlombaan senjata di kawasan ASEAN.

”Saya tegaskan, Indonesia sebagai negara anggota ASEAN sepakat menjalin kerja sama dan memastikan menjadikan kawasan stabil, tertib, dan aman. Indonesia adalah negara yang cinta damai, akan tetapi lebih cinta kemerdekaan,” kata Ryamizard dalam pidatonya untuk membuka diskusi tentang industri pertahanan di Indo Defence 2016 kemarin.

Dalam kesempatan lain, industri pertahanan Indonesia membuka peluang melebarkan sayap ke Eropa. Salah satu caranya dengan menggandeng Yunani untuk bekerjasama. Kemarin, Menteri Pertahanan Nasional Yunani Panos Kammenos bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk membicarakan kebijakan tersebut.

Usai pertemuan hampir satu jam di kantor wakil presiden Jalan Medan Merdeka Utara itu, Kammenos menuturkan hubungan yang baik antara Indonesia dan Yunani terus terjalin selama ini. Yunani menjanjikan bisa jadi batu loncatan untuk membuka peluag industi di sektor pertahanan di uni Eropa. Apalagi setelah ada nota kesepahaman alias Memorandum of Understanding (MoU) antara menteri pertahanan dua negara.

”Sinergi itu sangat penting bagi Indonesia dan Yunani bisa membuka peluang. Yunani bisa membuka pasar industri pertahanan Indonesia di Eropa. Sedangkan Yunani bisa buka pasar di Asia,” ujar Kammenos.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan