Pamerkan Rumah Rasulullah, Pertama Hadir di Indonesia

bandungekspres.co.id, CIBEUNYING WETAN – Di tengah ’badai’ digital dengan mudahnya mengakses internet melalui gadget, berdampak negatif pada rendahnya minat baca masyarakat terhadap buku cetak. Netizen dapat dengan mudah mencari berbagai hal yang diperlukan hanya dengan mempergunakan mesin pencari. Hal itu diakui Ketua Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) Jabar Drs Anwarudin MAg saat pembukaan Jabar Book Fair dan Milad ke-19 Pusdai Jabar di Bale Asri Pusdai, kemarin (2/11).

open-__-jabar-book-fair-3Anwar mengatakan, berbagai usaha telah dilakukan pihak Ikapi Jabar dalam mendongkrak minat baca masyarakat. Salah satunya, melalui sarana pameran buku. Ikapi Jabar, sebutnya, dalam setahun menyelenggarakan tiga kali pameran yang diselenggarakan secara rutin.

”Ini merupakan solusi dari hasil penelitian jika di Indonesia itu, minat bacanya terendah dibandingkan dengan negara-negara lain di Asia Tenggara. Makanya, kita terus menerus mengkampanyekan akan gemar membaca,” ujar Anwar.

Tak hanya menampilkan jejeran buku-buku dari berbagai penerbit. Dalam pameran itu pun disajikan kuliner, dan berbagai kerajinan lainnya. Bahkan yang paling menarik adalah adanya duplikat rumah rasul turut dipamerkan dalam acara tersebut.

”Rumah Rasul ini baru pertama ditampilkan di Indonesia,” tambahnya.

Dia berharap dengan adanya duplikat Rumah Rasul itu, menjadi daya tarik masyarakat untuk berkunjung ke pameran buku. Anwar, masih optimistis buku secara fisik, masih mendapat kedudukan khusus di masyarakat. Terbukti dari beberapa pameran yang kerap banyak pengunjungnya.

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Iwa Karniwa, saat membuka acara berharap agar kegiatan tersebut dapat terus diselenggarakan sebagai kampanye untuk gemar membaca. ”Kita berharap pameran buku yang kerap diselenggarakan Ikapi Jabar ini dapat meningkatkan minat baca masyarakat. Karena menurut beberapa penelitian minat baca masyakat kita itu rendah,” ungkapnya.

Dia juga menyebutkan, jika dibandingkan dengan pameran di beberapa tempat, pameran di Pusdai sangat strategis. ”Terbukti pameran tahun lalu di Pusdai banyak pengunjungnya, ini mungkin karena tempatnya lebih berkah,” tambahnya.

Ketua Kadin Jabar, Agung, mengapresiasi kegiatan tersebut dia berharap pemerintah dapat terus memberikan sokongan serius agar geliat para pengusaha buku bisa bergairah. Bahkan Agung berharap, tidak menutup kemungkinan perusahaan penerbitan akan sampai ke tingkat kecamatan, jika minat membaca di masyarakat tinggi. (ign/fik)

Tinggalkan Balasan