bandungekspres.co.id, BANDUNG – Curah hujan hingga saat ini tidak terbendung. Bahkan, Gedebage yang disebut Wali Kota Bandung sudah dilengkapi tol air pun tidak luput dari banjir parah.
Dari pantauan, hujan yang turun mulai pukul 12.30 itu merata di Kota dan Kabupaten Bandung. Tingginya curah hujan, membuat Jalan Gedebage terendam dan menyebabkan macet parah.
Tidak hanya itu, Jalan Raya Sapan-Gedebage air penggenangi jalan raya setinggi 60 sentimeter, perempatan Gedebage-Soekarno Hatta ketinggian air mencapai 50 sentimeter. Sedangkan di Jalan Rumah Sakit dan Pasar Gedebage ketinggian mencapai sekitar 80 sentimeter.
Banjir tersebut mengakibatkan puluhan kendaraan roda dua dan roda empat mogok. Sebab, pengendara mencoba memaksakan diri melintasi genangan air. ”Lah mau bagaimana lagi. Mau mundur juga tidak bisa,” ujar Rendi Firmansyah, pengendara mobil Carry merah, kemarin.
Rendi mengatakan, tidak menyangka akan terjebak banjir. Bahkan air banjir tersebut juga sampai masuk ke dalam mobilnya.
”Saya mau ke Soekarno Hatta, lewat Jalan Rumah Sakit. Namun, di Jalan Rumah Sakit air meluap dengan ketinggian satu meter,” urainya.
Dia mengaku, memang nekat menerjang banjir. Karena berpikiran, air tidak tinggi. ”Tapi semakin lama, semakin dalam. Tadi pun pas di jalan saya lihat mobil sedan hampir tak terlihat di jalan itu. Arus air nya pun kencang banget,” ucapnya.
Di sisi lain, ada juga segelintir orang yang menganggap banjir ini merupakan rejeki. Mereka menjadi buruh dorong roda empat maupun roda dua yang mogok demi imbalan.
Dodi, 15, bersama teman-temannya mengaku, mendapatkan uang tambahan karena membantu pengendara yang mogok.
”Saya dan teman-teman membantu kendaraan yang pada mogok dengan imbalan berbeda-beda, ada yang ngasih Rp 5.000 sampai Rp 10.000,” ungka Dodi.
”Setiap banjir saya suka mendapatkan paling kecil 100 ribu,” sambungnya.
Sementara itu, intensitas hujan yang merata juga berdampak ke Kabupaten Bandung. Di antaranya, Kecamatan Majalaya, Paseh, Rancaekek, Baleendah, Dayeuhkolot dan Bojongsoang.
Warga di sekitar Jalan Bolero, Desa Dayeuhkolot Kecamatan Dayeuhkolot terlihat sibuk membereskan barang-barang yang ada di dalam rumah. Termasuk mengevakuasi kendaraannya di pinggir jalan yang terbebas dari banjir. Sebab, luapan sungai Citarum sangat deras memasuki pemukiman warga.