Golkar Bangun Kultur Baru

bandungekspres.co.id, CIMAHI – Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menegaskan pengurus dan kader kedepannya harus makin dekat dengan rakyat. Karenanya kegiatan formal akan terus dikikis demi mencairkan hubungan dengan konstituennya.

“Golkar akan membangun kultur baru, karena warga hari ini sudah jenuh dengan cara berpolitik yang terlalu elitis. Kami menggagas gerak kultural dengan rakyat sehingga suasana hubungannya menjadi lebih cair,” kata Dedi Mulyadi saat menghadiri kegiatan Safari Budaya 52 Tahun Partai Golkar di Lapangan Cibaligo, Kota Cimahi, Sabtu malam (22/10).

Melalui gerakan safari budaya yang biasa dilakukannya di sejumlah daerah di Jawa Barat. Ia mengakui seringkali banyak mendapati pelajaran bagi para kader Golkar yang kini menduduki posisi strategis baik dipemerintahan maupun legislative.

Dedi mencontohkan, pada saat gelaran budaya kemarin malam, dirinya menemukan seorang warga Cimahi yang setiap harinya bisa hidup dari hasil uang mencari nafkah suaminya sebesar Rp 20 ribu sebagai kuli panggul di Antri.

“Bayangkan saja, masih ada warga yang bersyukur dan tidak mengeluh dengan pendapatan sebesar itu. Para elit harus mawas diri dan malu kalau mereka terus-terusan ingin ada kenaikan gaji atau tunjangan jabatan,” ujarnya.

Sebut dia, pihaknya pun secara konsisten terus memberikan jaminan pengobatan bagi pasien tidak mampu. Terakhir di Cimahi, pihaknya menjamin pembiayaan seorang anak hingga sembuh untuk dirawat di Rumah Sakit Cibabat.

“Di Subang kami sekolah anak tidak mampu, di Cianjur pun kami menemukan penghuni rumah plastik. Ini menjadi hadiah ulang tahun terindah bagi Golkar Jawa Barat,” ujarnya.

Bahkan, selepas acara di Cimahi, Dedi, bersama Ade Barkah, Wakil Ketua DPRD Jawa Barat Daerah Pemilihan Cianjur menengok Muhammad Rizky Saputra. Rizki merupakan putra pasangan Endang Sukmana (39) dan Siti Khodijah (35) yang mengalami Hirschsprung Disease (HD) atau kelainan kongenital pada usus besar yang menyebabkan feses terjebak di dalamnya.

Kini perutnya membesar dan harus dikuras dua kali sehari, dalam usia tiga bulan, berat badannya hanya 3Kg, tidak mengalami penambahan berat badan sejak lahir. Ayahnya hanya seorang buruh serabutan dengan penghasilan Rp500 ribu per bulan. Setelah menjalani perawatan di RSUD Cianjur dan RS Hasan Sadikin, hari ini (24/10) Rizky akan kembali menjalani perawatan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan