Lewat Goresan Gambar, Sisihkan 84.381 Peserta dari 100 Kota se-Indonesia
Prestasi anak-anak bisa dipicu oleh kompetisi. Oleh karena itu, kompetisi yang menyajikan hadiah menarik selalu diminati bagi anak-anak.
————-
SETELAH proses penjurian, terpilih enam pemenang nasional lomba gambar Faber-Castell yang berhadiah ke Jerman. Keenam pemenang nasional ini berhasil menyisihkan sekiatr 84.381 peserta lainnya yang berasal dari 100 kota di Indonesia.
Managing Director PT Faber-Castell International Indonesia Yandramin Halim mengatakan, enam pemenang nasional ini berhak mendapatkan hadiah utama yakni berwisata ke Jerman pada 18-25 Oktober 2016 dengan didampingi satu orang orang tua per anak.
Keenam juara ini, terdiri dari tiga pemenang kategori Taman Kanak-Kanak (TK), dan tiga pemenang kategori Sekolah Dasar, yang berasal perwakilan dari Pulau Jawa & DKI Jakarta, Sumatera dan Indonesia Timur.
Dalam proses penjuriannya, para pemenang nasional ini telah melewati proses penjurian di kota masing-masing, selanjutnya masuk dalam penjurian per daerah hingga akhirnya di putuskan sebagai juara nasional.
Halim menambahkan, bahwa lomba kali ini mendapatkan tanggapan positif dalam pelaksanaannya, hal ini tidak hanya dapat dilihat dari sisi jumlah peserta, namun juga antusiasme para orang tua dan pendamping serta keterlibatan pengisi acara di setiap pelaksanaannya.
Lomba gambar ini juga menjadi bukti komitmen Faber-Castell dalam mendukung kreativitas generasi muda di Indonesia, khususnya untuk di usia belia. Melalui gambar, mereka bisa berekpresi, sekaligus melatih saraf motorik dan sensorik.
Halim menjelaskan, dalam perlombaan sebelumnya, Faber-Castell selalu menghadirkan hadiah wisata ke bebeberapa kota di luar negeri, yakni Jerman (tahun 2011), Malaysia (tahun 2012) Hongkong (tahun 2013) dan Singapura (tahun 2014), Beijing (tahun 2015), dan tahun ini Faber-Castell kembali menghadirkan hadiah berwisata ke Jerman.
Sementara itu, Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kemendikbud Hamid Muhammad menambahkan, bahwa sejalan dengan peluncuran kurikulum 2013. Pihaknya berusaha menyiapkan anak-anak Indonesia, untuk berkreasi dan bukan hanya menguasai subtansi. Sehingga anak-anak Indonesia dapat bersaing di masa depan, di mana kedepannya yang akan dititik beratkan dalam pengembangan kreativitas.
Pengembangan kreativitas harus dimulai dari tingkatan paud, satu-satunya cara agar kreativitas itu dapat berkembang, orang tua hendaknya jangan mengkekang kreativitas, namun diarahkan.