bandungekspres.co.id, JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak hanya membersihkan pemerintah dari praktik rasuah. Lembaga yang dipimpin Agus Rahardjo itu juga mulai memberi perhatin pada sektor korporasi. Mereka diajak untuk bersama-sama memerangi korupsi.
Kemarin (17/10), KPK meluncurkan program Profit, yaitu profesional dan berintegritas. Melalui program itu, komisi antirasuah mengajak pihak swasta bekerja secara profesional dan menjunjung tinggi nilai integritas. ”Profit itu artinya untung. Pemerintah ingin untung, swasta dan masyarakat juga ingin dapat untung,” ujar Wakil Ketua KPK Alexander Marwata saat launching Profit.
Keuntungan harus diperoleh dengan bekerja secara profesional dan berintegritas. Kerja secara benar dan tidak melakukan praktik suap. Memberantas korupsi bukan hanya tugas KPK, tapi tuga semua pihak. Baik pihak pengusaha maupun masyarakat. KPK tidak akan mampu menghilangkan tindak pidana yang merugikan orang banyak itu. ”Program ini sebagai komitmen bersama memerangi korupsi,” ucapnya.
Dia mendorong pihak swasta menjadi ujung tombak dalam menghilangkan tindakan tidak terpuji itu. Kenapa pihaknya fokus mengajak swasta? Sebab, kata Alex, 80 persen korupsi di daerah melibatkan pihak swasta. Yang paling banyak adalah dalam bidang pengadaan barang dan jasa. Tindak suap di sektor itu harus dihilangkan. Sehingga semua akan mendapat untung.
Praktik bisnis yang tidak sehat dengan melanggar hukum akan bisa merusak. Misalnya dalam pengelolaan hutan. Ada pihak swasta yang memaksa mendapat izin untuk menguasai hutan lindung. Padahal sudah jelas tidak bisa dan melanggar.
Mantan hakim itu menyatakan, Profit tidak hanya sebatas seremonial saja. Diharapkan program itu menjadi gerakan bersama. KPK akan terus memonitoring program tersebut secara terus menerus, sehingga mempunyai dampak nyata di masyarakat.
Deputi Pencegahan KPK Pahala Nainggolan menyatakan, ada banyak pihak yang akan digandeng untuk masuk dalam program ini. Baik penegak hukum, pihak regulator, korporasi, dan masyarakat. ”Setelah ini akan kami bahas bagaimana bentuknya,” terang dia. Yang pertama adalah membahas bentuk kelembagaan. Salah satunya bisa berbentuk forum.
Pembentukan lembaga itu akan selesai pada akhir tahun ini. Jadi, tahun depan sudah jelas bentuk lembaga Profit. Menurut dia, Profit akan menjadi wadah semua pihak. Misalnya, ketika ada pihak swasta yang kesulitan mengurus perizinan, maka perusahaan itu bisa datang. ”Nanti akan kami tanyakan kenapa izin tidak keluar,” ujar dia.