bandungekspres.co.id, KUNINGAN – Kaum difabel se-wilayah III Cirebon, khususnya para tuna netra dikumpulkan di Aula Raja Seafood Bandorasa Wetan Cilimus, kemarin (17/10). Mereka yang berkebutuhan khusus tersebut diberikan mushaf Alquran Braille digital oleh sebuah yayasan dari negara Qatar bekerjasama dengan YPI Al Multazam HK.
Raut muka semringah terpancar dari wajah para penerima bantuan sebanyak 200 orang itu. Pasalnya, mereka bisa belajar membaca Alquran. Bahkan beberapa di antara kaum difabel itu bertekad untuk menghafal Alquran minimalnya 12 juz setelah menerima bantuan tersebut.
Ketua YPI Al Multazam HK, KH Abdul Rosyid Lc MAg merasa senang bisa berbagi, terlebih kepada warga berkebutuhan khusus. Pihaknya berharap, apa yang dilaksanakan itu bernilai manfaat terutama dalam upaya pembiasaan membaca sekaligus pengamalan ajaran Islam.
“Namun perlu diketahui kami hanya pelaksana. Kami bersyukur Qatar Charity Indonesia mau bekerjasama dengan kita dalam menyalurkan bantuan berupa mushaf Alquran Braille digital ini,” ujar Rosyid dalam sambutannya.
Syekh Khalid Al Yafi’I dari perwakilan Yayasan di Qatar menyebutkan, jika di negerinya, sangat mengutamakan pelayanan pembinaan Alquran sehingga lahirlah program tersebut. “Kami telah mencetak 2 ribu Alquran Braille digital untuk disalurkan kepada masyarakat Indonesia. Sekarang disalurkan di Kuningan sebanyak 200 Alquran,” ungkap Syekh Khalid Al Yafi’I menggunakan bahasa Arab.
Kunjungannya ke Kuningan, diharapkan bukan hanya hari itu. Pada masa yang akan datang, Syekh Khalid ingin kembali lagi untuk merayakan hafalan-hafalan baru Alquran dari para tuna netra.
Sejak berdirinya Qatar Charity, imbuh pria berpakaian khas Arab itu, pihaknya telah melahirkan 6.500 projek di Indonesia. Salah satunya berupa santunan yang mencapai 3.000 orang.
Syekh Sayid Karom Zainhom menguatkan penuturan Syekh Khalid. Dikatakan, dari sekian banyak program Qatar Charity, terdapat dua program unggulan yang digulirkan di Indonesia. Di antaranya pemberian bantuan pembangunan masjid serta program sanitasi air.
“Kami ingin agar masjid-masjid di pondok pesantren bagus. Kemudian, air bersih yang digunakan di sekolah-sekolah atau klinik-klinik juga bagus. Ini kami lakukan, karena kalian adalah kawan kami,” tandasnya. (ded/ign)