Sebelumnya, Dirut PT PMgS Edi Mukhlas menjelaskan, keberangkatannya ke Korea Selatan atas undangan dari BUMD di Korea Selatan. Kedatangan ke Korea Selatan tersebut untuk meninjau langsung kinerja dari teknologi insinerator.
Teknologi tersebut memiliki kapasitas maksimal 400 ton per hari untuk dibakar habis dan menjadi energi listrik. Setiap 100 ton sampah bisa menghasilkan 1 megawatt listrik.
”Kunjungan ini tidak dibiayai APBD atau dana BUMD. Namun, dari PT Haseba yang punya akses ke perusahaan di Korea yang telah menerapkan insinerator,” tandasnya. (drx/nit)