Atty Ajak Jaga Persatuan

bandungekspres.co.id, CIMAHI – Wali Kota Cimahi Atty Suharti menyampaikan, sudah waktunya masyarakat berhenti untuk saling menghujat diantara sesama. ”Kita harus melihat pihak lain secara lebih baik melalui koridor ukhuwah islamiyyah yang harmonis,” kata Atty saat Peringatan Tahun baru Hijriyah yang digelar Yayasan Asih Putera di Plaza Rakyat, Pemkot Cimahi,  belum lama ini.

Menurutnya, sudah tidak relevan lagi ketika masyarakat saling mencurigai satu sama lainnya. Diakui olehnya, hal tersebut dapat menjadi kontraproduktif terhadap kinerja sebagai warga dari sebuah negara yang begitu kaya akan keanekaragaman.

”Dengan semangat persatuan dan persaudaraan-lah, setiap wujud pembelajaran keagamaan semestinya dilihat. insya allah, bangsa indonesia adalah bangsa yang optimis, memiliki peradaban mulia, selalu berpikir positif, terang, dan jangka panjang. Serta mampu menjaga ukhuwah dan persatuan,” terangnya.

Kata dia, peringatan tahun baru hijriyah 1438 H ini dapat menjadi wahana yang konstruktif sebagai wujud syiar islam yang bernuansa teduh. Serta dalam rangka mempertebal keyakinan dan keimanan umat muslim yang ada di Kota Cimahi.

Lebih jauh, memperkuat kohesi sosial antara sesama warga Kota Cimahi yang begitu majemu. Sebagaimana halnya kondisi indonesia secara keseluruhan.

Atty pun mengungkap eksistensi umat islam dihadapkan pada dinamika modernitas. Di mana membawa segala kebaikan dan keburukannya yang menuntut kejernihan berpikir yang mumpuni di dalam menangkap semangat zaman yang sedang dihadapi.

Dengan demikian, kedudukan lembaga yang bergerak dalam nuansa yang religious. Salah satunya Yayasan Asih Putera, menurutnya, memegang posisi yang amat strategis demi menekankan akhlak yang baik dan luhur kepada segenap calon generasi muda Kota Cimah.

Dalam kesempatan tersebut, dirinya menginggung terkait politik praktis yang tidak cukup merugikan bangsa dan negara. ”Melalui kegiatan ini, mudah-mudahan kita semua dapat merenungkan kembali pemahaman dan pengetahuan keislaman yang sebesar-besarnya,” ujarnya.

Dia menambahkan, tentunya untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Melalui perenungan akan kondisi lingkungan yang ada di sekitar. (bun/nit)

Tinggalkan Balasan