bandungekspres.co.id, BANDUNG – Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan membantah adanya dugaan penyelewengan dana PON XIX/2016. Heryawan menegaskan, penggunaan dana PON dilakukan secara transparan.
Kepala daerah yang akrab disapa Aher ini mengatakan, selain dilakukan secara transparan, pengawasannya pun sangat akuntabel karena melibatkan Badan Pengawas Keuangan (BPK) RI dan Kejaksaan. ”Sehingga pertanggungjawabannya pun dipastikan tidak bermasalah,” kata Aher di Gedung Sate kemarin (3/10).
Aher memastikan, tidak ada sedikit pun nominal uang negara yang digunakan untuk kepentingan dan keuntungan pribadinya. ”Insya Allah bisa (sukses administrasi). Apalagi saya ditanya sama DPR, saya jawab gak ada keraguan sedikitpun untuk saya sendiri,” jelasnya.
Dia menegaskan, tidak ikut campur dalam urusan administrasi penggunaan dana PON. Dia juga menyakini, para jajarannya yang terlibat dalam hajatan olahraga empat tahunan itu, menjalankan kewenangannya dengan penuh tanggung jawab.
Namun demikian, dirinya tak segan akan menindak tegas jika ada temuan penyalahgunaan kewenangan atas penggunaan anggaran ini yang dilakukan bawahannya.
”Kacida teuing mun teu amanah, pasti eta diteke ku urang. (kebangetan kalau tidak amanah, nanti saya jitak),” ujarnya.
Aher menegaskan, dalam pertangggungjawaban ke Pemerintah Pusat, pihaknya dipastikan tidak kecolongan. Sebab, prosedur penyusunan dan transparansi dilaksanakan sesuai Standar Akuntansi Pemerintah (SAP). ”Itu sesuai dengan arahan BPK RI,” singkatnya.
Menurut dia, anggaran PON tersebut merupakan uang negara. Maka pelaporannya standar neraca keuangan negara. ”Detailnya sama, administrasinya sama dan laporan pertanggung jawaban akan dilaporkan ke pemrintah pusat dan BPK RI,” urainya.
Isu mengenai penyelewengan dana PON itu sendiri mencuat setelah adanya pemberitaan di media online nasional. Dalam berita tersebut mengetengahkan dugaan penyelewengan dana hingga miliaran rupiah. Menurut Pusat Analisa Anggaran Uchok Sky Khadafi, diduga ada kerugian negara Rp 6,6 miliar dan mengimbau KPK harus segera menanganinya.
Sementara itu, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani dijadwalkan membuka Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XV/2016 di Stadion Siliwangi Kota Bandung pada 15 Oktober 2016.
”Pembukaan Peparnas 2016 rencananya akan dibuka oleh Menko PMK Ibu Puan Maharani di Stadion Siliwangi Bandung,” kata Sekretaris Umum PB PON 2016 dan Peparnas 2016 Jabar Ahmad Hadadi di Bandung, kemarin.