PT KAI Segera Diganti

bandungekspres.co.id, BANDUNG – Kementerian BUMN akan memodernisasi alat dan sistem persinyalan milik PT Kereta Api Indonesia (PT KAI). Hal tersebut karena alat dan sistem persinyalan milik PT KAI belum upgrade sejak 1967.

Menteri BUMN, Rini M Soemarno mengatakan, pihaknya menekankan setiap BUMN untuk memperkuat perusahaannya dengan memodernisasi sarana dan prasarana. Namun, dalam hal ini  jangan sampai terlalu membebani negara. Dengan kata lain, perlu ada skala prioritas.

”PT KAI harus segera mengganti track movement, signaling. Sebab, ini berhubungan dengan keselamatan masusia,” kata Rini di sela peninjauan Stasiun Bandung, Jalan Stasiun Barat, Kota Bandung, kemarin (2/10).

Dia mengungkapkan, dirinya telah meminta direktur utama PT KAI untuk segera memodernisasi alat dan sistem persinyalan tersebut. Bagi dia, alat dan sistem persinyalan milik PT KAI itu terbilang kuno atau ketinggalan zaman.

”Dalam waktu dekat ini pada 2017 (PT KAI. Red) harus sudah bisa memodernisaasi sehubungan track system dan signaling,” jelas Rini.

Lebih lanjut Rini memaparkan, Kementerian BUMN memiliki rencana untuk mengembangkan PT Kereta Api Indonesia (PT KAI). Satu di antaranya mengoptimalisasi aset milik PT KAI yang terbengkalai hingga saat ini. Menurutnya, PT KAI jangan hanya mengandalkan pemasukan dari penjualan tiket saja. PT KAI bisa mencari keuntungan dari pengembangan aset miliknya.

”PT KAI jangan hanya mengandalkan pemasukan dari penjualan tiket saja. Tapi, harus mengembangkan potensi pengangkutan barang,” jelasnya.

Rini menegaskan, aset PT KAI terutama di jalur mengalami pengurangan. Menurutnya, jalur kereta api di Indonesia memiliki panjang sekitar 7 ribu kilometer ketika diambil dari perusahaan Belanda. Tapi,  sekarang menyusut menjadi lima ribu. Kedepan diharapkan bisa menjadi 10 ribu dan  bisa memodenrisasi perkeretaapian.

”PT KAI diharapkan bisa mengoptimalisasikan jalur kereta api, seperti mengaktifkan kembali jalur yang mati. Satu di antaranya jalur Bandung-Ciwidey yang diharapkan bisa aktif kembali padaakhir tahun nanti,” ungkapnya.

Rini mengatakan, pemerintah berkeinginan untuk melakukan penambahan panjang jalur kereta dalam beberapa tahun mendatang.

“Saat ini, panjang jalur sekitar 5 ribu kilometer. Kami harap dalam beberapa tahun mendatang panjangnya bertambah menjadi 10 ribu kilometre,” urainya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan