bandungekspres.co.id – DINAS Olahraga dan Pemuda (Disorda) Jawa Barat akan mempercepat pembahasan pelaksanaan Pekan Paralympic Nasional (Peparnas) XV/ 2016 Jabar. Pasalnya, pascaPON XIX, nuansa pertandingan Peparnas yang akan digelar di Kota Bandung pada 15-24 Oktober 2016 itu, belum terasa menggema di kota/kabupaten di-Jabar.
Kadisorda Jabar Yudha M Saputra mengatakan, pihaknya akan segera menggelar rapat koordinasi dengan beberapa pihak terkait untuk mengambil kebijakan persiapan Peparnas XV yang selama ini dinilai adem ayem. Dalam rapat juga akan segera membuat Standar Operasional Prosedur (SOP) dan mematangkan tupoksi masing-masing bidang.
”Rencananya rapat pada Senin (3/10). Mudah-mudahan nanti ada satu kebijakan yang bisa langsung dikerjakan agar getarnya bisa terasa ke setiap pelosok daerah,” terangnya kepada Radar Bandung (grup Jabar Ekspres) saat ditemui disela-sela kegiatannya belum lama ini.
Yudha mengakui, kurang menggemanya pelaksanaan Peparnas XV dibandingkan PON XIX bukan berarti meng-anaktirikan atau mengekesampingkan. Namun, jauh dari itu, semua disejajarkan dalam hal mendapat perhatian dan dorongan baik moril ataupun materil yang sama.
”Memang kemarin-kemarin fokus dulu ke PON, tapi Peparnas juga adalah bagian dari kami dan saya yakin semua elemen akan upayakan sebisa mungkin agar gaungnya sama seperti PON,” ungkapnya.
Disamping pembahasan pelaksanaan Peparnas XV yang dipercepat. Yudha menjelaskan, pada 2016 adalah masa transisi yang cukup sulit, dimana Nasional Paralympic Comitte Indonesia (NPCI) yang mewadahi atlet Peparnas sudah terpisah dari tubuh kepengurusan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).
”Kalau dulu keperluan atlet difabel itu segala sesuatunya diserahkan pada KONI tapi pada 2015 kedua lembaga tersebut terpisah dan masing-masing harus mandiri jadi segala kebutuhan, pembinaan dan persiapan atlet Peparnas adalah tanggung jawab NPCI dan ini baru pertama kalinya sepanjang sejarah,” tuturnya.
Kendati terpisahnya KONI dan NPCI, khususnya di Jabar, ia mengklaim, tidak akan berpengaruh besar pada pelaksanaan Peparnas XV. Sebab, kata Yudha, persiapan sudah dilakukan jauh-jauh hari berbarengan dengan pembahasan PON XIX.
”Kalau persiapan Peparnas sudah dibahas dari dulu, sekarang tinggal lebih fokus lagi karena menurut saya waktu tidak akan terasa jadi percepatan pembahasan bukan hitungan hari melainkan jam,” tegasnya.