Tuntaskan Dahaga 55 Tahun, Target Jabar Kahiji Terwujud

”Kita lihat saja nanti, Jabar juara umum atau tidak kan masih ada sisa pertandingan satu hari ini (kemarin, Red). Masih ada medali yang dipertandingan hingga besok,” kata Ahmad Heryawan, di Media Center Utama PON XIX, kemarin.

Kepala daerah yang akrab disapa Aher ini menuturkan, masih terlalu dini untuk menyebutkan Jawa Barat sebagai juara umum PON XIX. Meski, dia mengaku, mengapresiasi perolehan medali emas yang jauh dibanding lawan lainnya. ”Dan memang mungkin agak sulit menyusul tapi nantilah. Mudah-mudahan bisa demikian,” ujarnya.

Dirinya berharap seluruh pertandingan PON XIX tetap berjalan lancar hingga hari terakhir dan Jawa Barat sebagai tuan rumah bisa menjadi tuan rumah yang memuaskan para kontingen pesta olahraga nasional empat tahunan tersebut.

Ketika ditanyakan apakah dirinya memiliki nazar jika Jawa Barat berhasil menjadi juara umum PON XIX/2016, Aher menuturkan tidak memiliki nazar khusus. ”Nazar-nya enggak ada cuma yang pasti kalau menang saya akan bersyukur sekali sama Allah SWT,” ujar dia.

Sementara itu, Panitia Besar (PB) Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX 2016 mulai melakukan gladi bersih jelang penutupan. Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) mulai bersolek sebagai persiapan penutupan. Rencananya Wakil Presiden Jusuf Kalla akan menutupi pesta multicabang empat tahunan tersebut.

Sekretaris II PB PON XIX 2016 Dani Ramdan mengatakan, panitia telah menyiapkan skema. Yakni distribusi tiket yang akan dialokasikan kepada instansi di 16 kota/kabupaten di Jawa Barat. Selain itu, masyarakat umum yang terletak di sekitar GBLA juga akan mendapatkan jatah kursi penonton untuk menyaksikan penutupan.

Untuk pembagian tiket penonton sendiri terbagi menjadi dua kategori. Kursi VIP dan regulrer. Secara teknis, jumlah yang disediakan hampir sama dengan pembukaan yang berjumlah 27 ribu tiket. ”Jadi untuk tiket ada dua tanda masuk, undangan VIP dan penonton regular. Jumlahnya sama, hampir mencapai 27 ribu tiket,” katanya kepada wartawan di Sekretariat Media Center Utama, Trans Luxury Hotel Bandung, kemarin (27/9).

Dani mengungkapakan, panitia menginginkan penutupan ini melibatkan masyarakat banyak. Namun demikian, lokasi parkir yang sangat terbatas membuat panitia harus melakukan antispasi. Mengingat pada saat pembukaan banyak masyarakat yang kesulitan melakukan parkir kendaraan pribadinya lantaran minimnya lahan parkir.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan