Data Sekolah yang Rusak Akibat Banjir Bandang Garut

”Kami akan fokus dulu untuk para korban anak-anak usia sekolah. Agar kegiatan belajar masih tetap berlanjut,” ucapnya.

Asep menuturkan, untuk kegiatan belajar mengajar ini pihaknya dengan dibantu para relawan ditempat pengungsian mengumpulkan anak usia sekolah untuk dilakukan pembinaan pasca bencana (trauma healing). Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan belajar ringan.

”Konsepnya bermain sambil belajar. Sebab, kalau langsung diberikan pembelajaran yang berat anak-anak pasti tidak mampu menangkap, karena kondisinya tidak memungkinkan,” tutur Asep.

”Kalau masyarakat ingin menyumbang perlengkapan sekolah juga boleh. Nanti akan dibagikan langsung oleh Dinas pendidikan setempat,” tambahnya.

Sementara itu, anggota Komisi II DPRD Jawa Barat Agus Welyanto mengatakan, sejumlah lokasi longsor harus segera dilakukan studi ilmiah. Hal tersebut guna mencari tahu kelayakan huni di daerah rawan tersebut.

”Ini harus minta studi ilmiah. Layak tidak sih jadi tempat tinggal lagi,” kata anggota dewan asal Sumedang yang membidangi lingkungan hidup tersebut, kemarin (22/9).

Pria yang akrab disapa Awel ini juga menjelaskan, saat ini wilayah Desa Ciherang, sudah masuk kategori daerah rawan longsor. Oleh karena itu pemerintah harus segera menanggapi permasalahan tersebut. ”Ini kalau terjadi hujan turun seperti kemarin, itu sudah harus berhati-hati. Apalagi air kalau menutup sungai, itu bisa-bisa satu pasanggrahan ini akan habis,” ujarnya.

Selain itu, Awel juga berharap ke 450 warga di 3 RT dan 1 RW tersebut harus diberi uang kerohiman. ”Sebab, masyarakat sudah tidak punya apa-apa. Selain itu, saluran air juga dari hulunya harus ditangani. Karena sungai yang sepanjang 1,5 kilometer hingga ke ujung sana itu potensi rawan longsor. Pemerintah harus cepat tanggap, jangan hanya raker,” tandasnya.

Sementara itu, berdasarkan informasi yang dihimpun Sumedang Ekspres, jika seluruh warga desa Ciherang yang terkena longsor, saat ini dalam kondisi trauma. ”Saat ini mereka dalam kondisi trauma, dan kondisi psikologi nya juga udah kena. Namun, saat ini warga ada yang sudah dibawa keluarganya dan ada juga yang pengungsian,” tuturnya. (yan/bay)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan