Tri mengakui, kadang agak sulit memahami bahasa WA para penumpang tunanetra. ”Karena mereka menggunakan aplikasi suara untuk membuat pesan. Jadi, kadang bisa kebalik-balik antara tempat penjemputan dan tempat tujuan. Begitu juga tunarungu, bahasanya sering kebalik-balik. Jadi, kami harus pintar-pintar memahami.” (*/c10/c9/ari/rie)
Triyono, Penyandang Disabilitas yang Bikin Layanan Ojek untuk Kalangan Difabel
- Baca artikel Jabarekspres.com lainnya di Google News