bandungekspres.co.id, PADALARANG – Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemadam Kebakaran Kabupaten Bandung Barat melakukan sweeping ular di sekitar venue Ski Air di waduk Saguling Kota Baru Parahyangan. Hal ini dilakukan guna memberikan pengamanan pada saat pertandingan cabang olahraga (cabor) Ski Air berlangsung.
”Sweeping ular sudah dilakukan sejak sepekan hingga saat ini dengan mengerahkan sejumlah petugas Damkar. Seluruh ular hasil tangkapan, nantinya akan disumbangkan ke Kebun Binatang Bandung,” kata Kepala UPT Damkar Kabupaten Bandung Barat Dadang Dahyar kepada wartawan di Padalarang, kemarin.
Dadang mengungkapkan, sejumlah ular banyak ditemukan di semak-semak, sekitar pohon dan pinggir waduk. Dalam sehari, setidaknya lima ular berhasil ditangkap petugas. Jika ular ini dibiarkan, tentu nantinya bisa mengganggu saat pertandingan berlangsung. ”Sekali penyisiran, biasanya kami menangkap empat hingga lima ekor ular beragam jenis seperti ular sanca, ular pucuk hijau, ular air. Bahkan hingga ular yang sangat berbisa seperti kobra,” katanya lagi.
Dengan kehadiran ‘tamu yang tak diundang’ ini merupakan kekhawatiran semua pihak, terlebih Kabupaten Bandung Barat dan Jawa Barat jadi tuan rumah perhelatan olahraga tingkat nasional yang banyak didatangi tamu dari luar daerah.
”Kita ingin menyukseskan hajatan empat tahunan ini dengan menciptakan ketenangan dan kenyamanan selama berlangsungnya kegiatan PON,” tuturnya.
Menurut Dadang, penyisiran tersebut, selain mengacu pada Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang dibentuknya tim penyelamat, juga merupakan permintaan pengelola komplek Kota Baru Parahyangan yang resah dengan keberadaan ular. ”Binatang yang satu ini sangat meresahkan penghuni di komplek ini. Makanya kita bersihkan,” paparnya.
Untuk sekali penyisiran, pihaknya mengerahkan 10 orang personel. Mereka disebar ke beberapa titik yang rawan terdapat ular. Selain dengan tangan kosong, penangkapan juga harus menggunakan alat seperti tongkat agar tidak membayakan. ”Petugas akan standbye di lokasi sampai PON berakhir,” ucapnya.
Seorang petugas Damkar yang merangkap pawang ular, Abah Juju menambahkan, penangkapan terkendala karena seringnya ular kabur ke semak-semak belukar. ”Dalam sehari, saya biasa dapat dua ekor. Pencarian ular kadang bisa dilakukan sampai malam hari supaya lebih mudah ditangkap,” terangnya.