Ambisi Pematung Nyoman Nuarta Menuntaskan Megaproyek GWK

”Saya tidak perlu punya saham di situ. Buat apa? Saya juga tidak perlu penghargaan. Kalau ada yang menghargai, ya saya terima kasih. Tapi, toh juga ujung-ujungnya saya tetap saja begini,” kata Nyoman, merendah.

Bagi dia, perwujudan proyek itu sekaligus menjadi pembuktian bahwa seni dan kebudayaan bisa menjadi sumber kehidupan. ”Saya mau perlihatkan bahwa seniman juga bisa membiayai diri sendiri. Bayangkan, saya punya karyawan segitu banyak,” kata dia.

Total, karyawan Nyoman yang terlibat dalam proyek GWK lebih dari 800 orang. Sekitar 80 persen pekerja sudah bergeser ke Bali untuk pengerjaan tahap akhir. Sisanya tetap di NuArt, Bandung, untuk mengerjakan bagian-bagian yang tersisa.

Patungnya sebenarnya sudah berdiri secara utuh di Bandung, tapi kemudian dipotong-potong untuk dibawa dengan truk ke Bali. Biasanya per dua minggu dengan 12 truk sekali angkut.

Melalui patung GWK, karya lain, dan terutama Museum NuArt, Nyoman berharap bisa menggugah kesadaran berbudaya bangsa. Negara ini, papar dia, kaya sumber daya alam, tapi kenapa masalah demi masalah seolah tak pernah tuntas. ”Jangan-jangan Tuhan marah. Kita bisa lihat banyak sekali malingnya,” bebernya.

”Tuhan tidak suka barangkali melihat orang Indonesia kerjaannya bolak-balik ke pura, gereja, masjid, tapi juga bolak-balik maling, bakar hutan. Habis bakar hutan, naik haji,” sindir dia.

Nyoman mencontohkan kasus yang dialaminya. Lahan GWK miliknya semula seluas 80 hektare. Namun, di kemudian hari luasnya menyusut menjadi 76 hektare. Luas tanah itulah yang lantas dijadikan landasan kerja sama dengan pihak pengelola saat ini.

Namun, saat kembali diukur, hilang lagi 2 hektare, terutama secara pembukuan atau sertifikat. Lahannya sempat diduduki para preman juga. ”Itulah negara ini. Apa yang tidak bisa? Hal-hal seperti itu kok bisa? Akhirnya, saya harus beli lagi 2 hektare dengan harga mahal. Negara ini kalau disuruh terbang ke bulan, bikin mobil, baru deh nggak bisa,” curhatnya. (*/c11/ari/rie)

 

 

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan