Konsumsi Teh di Jabar Turun, Disbun Siap Genjot Produksi

bandungekspres.co.id, BANDUNG – Saat ini produksi teh di Jawa Barat sedang mengalami penurunan. Hal ini disebabkan adanya pengaruh harga teh dunia.

Kepala Dinas Perkebunan Jabar Arief Santosa mengatakan, penurunan ini memiliki dampak bagi para petani teh. Terlebih sekarang banyak tanaman teh yang usianya sudah tua.

”Jadi pendapatan petani juga turun dan produktivitasnya kurang bagus dan tidak optimal,” jelas Arief ketika ditemui di Gedung Sate kemarin (5/8).

Melihat kondisi ini, pihaknya telah membentuk sebuah gerakan yang dinamakan Agribistea Nasional. Gerakan itu merupakan rehabilitas kebun teh dengan dilakukan pemupukan secara intensif. Sehingga diharapkan bisa meningkatkan produksi 0,7 sampai 1 ton per hektar untuk perkebunan teh rakyat.

Bentuk rehabilitasi lainnya, kata dia, menghitung jumlah pohon tegakan teh dalam satu hektar yang idealnya adalah 12 ribu. Namun, setelah dihitung, ternyata hanya 6 ribu.

”Sehingga perlu tambahan pohon baru. Jumlah pohon teh pada 2016 ini sudah mendekati angka 10 ribu per hektar,” ungkapnya.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Asosiasi Teh Indonesia Atik Darmadi mengatakan, saat ini produksi teh indonesia mengalami penurunan. Sebab, konsumsi teh di Indonesia masih rendah.

Namun demikian, dia optimistis dengan disertifikasi produk teh dalam kemasan. Dengan begitu, ke depan teh akan banyak disukai, khususnya untuk generasi muda. ”Sekarang sudah banyak kan teh dalam kemasan dan ini sangat baik untuk meningkatkan konsumsi teh di tanah air,” ungkap Atik. (yan/rie)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan