ADA yang menarik pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-34 Desa Cikole, kemarin (31/8). Parade Sasapian menjadi daya tarik tersendiri pada agenda tersebut.
HENDRIK KAPARYADI, BANDUNG BARAT
Hakekatnya, Desa Cikole kaya akan peternakan teruatama sapi dan kerbau. Sehingga tidak aneh, jika sasapian menjadi ikon utama pada kegiatan tersebut.
Bahkan, terik matahari ternyata tidak menghalangi warga menyaksikan parade budaya untuk menyambutnya. Tidak hanya warga, unsur pemerintahan dan anggota pun turut hadir dalam acara tersebut.
Mulai dari Nyambut Papayung Agung, Pagelaran lengser, Prosesi Mapag Pataka, hingga karnaval turut hadir dalam acara tersebut. Parade tersebut salah satu simbol kemakmuran dari warga Cikole kepada pemerintah.
Agenda yang digelar hingga Jumat (2/9) itu mengambil tema ‘Cikole Tandang Makalang’. Kepala Desa Cikole Jajang Ruhiat menjelaskan, tujuan dari peringatan Hari Jadi Cikole ini untuk mengenalkan sejumlah potensi yang ada di Desa Cikole.
Sebab, sudah sejak lama Desa Cikole menjadi daya tarik wisata di Kabupaten Bandung Barat. Baik oleh wisatawan domestik ataupun mancanegara. ”Pada peringatan hari jadi ini kita menampilkan kekayaan budaya dan kesenian. Ini merupakan dukungan masyarakat terhadap Desa Cikole yang memang menjadi tujuan wisata para wisatawan asing dan lokal ke desa ini,” ungkapnya kepada wartawan di Lembang.
Selain itu, acara ini juga sebagai ajang untuk menjalin silaturahmi antara pemerintah, anggota dewan, tokoh masyarakat dan masyarakat umum. Dengan harapan bisa terjalin sebuah sinergitas dalam membangun desa. ”Semua elemen harus andil dan ini juga menjadi alasan kenapa diadakan di lapangan Brimob agar masyarakat bersinergi juga dengan aparat, ini hajat bersama,” bebernya.
Jajang menjelaskan, acara peringatan Hari Jadi Cikole ini rencananya akan digelar selama tiga hari berturut-turut. Semua kegiatannya dilaksanakan di Lapangan Brimob dengan menampilkan sejumlah pertunjukan kesenian.
”Di Cikole banyak potensi alamnya, seperti Gunung Tangkubanparahu. Di sini kita mendorong masyarakat jangan sampai menjadi penonton karena semua aspek bisa dijadikan daerah wisata. Tinggal dukungan pemerintah karena hal itu juga harus didukung dengan infrastruktur yang baik juga,” terangnya.