bandungekspres.co.id, PANGALENGAN – Dampak dari curah hujan yang besar sejak Sabtu (27/8) di wilayah Pangalengan, mengakibatkan selokan jebol dan longsoran. Selain itu, pemukiman penduduk dipenuhi sampah-sampah yang berserakan di Kampung Warung Awi, Desa Pangalengan, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, kemarin (31/8).
Camat Pangalengan, Drs Yayan Suheryan MSi mengatakan, kejadian longsoran dan jebolnya selokan diakibatkan karena debit air terlalu besar dan banyak sampah. Akhirnya pinggiran selokan tersebut jebol dan longsor.
”Dari dulu pun posisi selokan seperti itu. Tetapi kalau dulu tidak banyak sampah sehingga tidak mengakibatkan longsoran sampah. Namun, kalau kemarin mungkin air dihambat oleh sampah akhirnya jebol,” kata Yayan saat memberikan keterangannya kemarin.
Selokan ini, lanjut Yayan, airnya mengalir dari kota lalu mengalir ke Sungai Cisurili kemudian ke Sungai Citarum. Dan melihat di lapangan, meskipun tidak ada korban tetap harus ada penanganan dari dini, karena mengharapkan dari pemerintah akan lama. Akhirnya pihak kecamatan berkordinasi dengan pihak Babinsa, Bhabinkantibmas, BPBD, warga sekitar dan beberapa komunitas untuk bergotong royong membersihkan sampah akibat longsoran.
”Kami tadi sudah membuat tanggul sementara agar tidak terjadi seperti ini lagi. Namun untuk hari ini belum selesai dan berencana akan dilanjut lagi esok, karena tadi cuacanya tidak memungkinkan karena hujan,” ucapnya.
Yayan menjelaskan, secara umum selokan tersebut selalu bermasalah. Hal ini karena apabila turun hujan air selalu meluap ke pemukiman warga dan pertokoan akibat selokan ini terlalu kecil. Padahal hal ini sudah ditinjau oleh pihak dinas PU Provinsi Jabar, tetapi sampai saat ini belum ada penanganannya.
”Kami pun sudah membuat surat kembali untuk ke Pemprov, dan memperbanyak foto bersih-bersih sampah yang menyumbat di selokan dan drainase yang melibatkan 150 orang lebih. Foto itu nanti akan kami dikirim ke Dinas PU provinsi, sebab hal tersebut ini menjadi kewenangan pemprov Jabar,” jelasnya.
Yayan berharap, supaya pihak Pemprov cepat menormalisasi drinase, karena bukan hanya mengakibatkan jebol, longsor dan banjir ke pemukiman warga, namun saat ini masyarakat selalu berjalan di bahu jalan, sebab trotoarnya rusak. ”Kami berharap drainase dan gorong-gorongnya cepat diperbaiki. Karena drainasenya sejak lama sudah rusak dan sampai saat ini belum diperbaiki juga,” pungkasnya. (yul/fik)