Pedagang Pasar Lembang Diverifikasi

bandungekspres.co.id, LEMBANG – PT Bangunbina Persada (PT BP) fokus verifikasi para pedagang lama Pasar Panorama Lembang Bandung Barat. Selaku kontraktor pembangunan, hal ini dilakukan agar para pedagang dapat terakomodir.

Kepala Cabang PT BP Gery Sabastian menyatakan, verifikasi ini untuk memastikan pedagang yang sudah memiliki kios maupun los yang ada di pasar. ”Verifikasi yang dilakukan selama 10 hari mulai 22-30,” kata Gery saat ditemui di ruang kerjanya di Lembang, kemarin (26/8).

Dikatakan dia, verifikasi data ini untuk mengetahui secara rill mana saja yang sudah memiliki Izin Pemakaian Kios (IPK), Izin Pemakaian Los (IPL) maupun terhadap Pedagang Kaki Lima (PKL). Dia mengakui, sebelumnya sudah memiliki data seluruh pedagang dari Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM (Disperindagkop) Bandung Barat.

Namun, verifikasi itu penting dilakukan kembali untuk kepentingan penempatan para pedagang di pasar yang akan di bangun tersebut. ”Sebetulnya kami bukan tidak percaya dengan data yang dikantongi dinas atau UPTD, namun kita ingin bertemu langsung dengan para pedagang,” ungkapnya.

Dirinya berharap para pedagang bisa mendatangi langsung kantorya. ”Jika para pedangan yang ingin jelas soal pasar ini, sebaiknya langsung mendatangi kantor kami yang tidak jauh dari Pasar Panorama Lembang,” harapnya.

Sedangkan menurut Manager Pemasaran Fransiska Hastini, setelah dilakukan verifikasi, akan dilanjutkan pada tahap penempatan. Sehingga, pada awal September sudah mulai melakukan pembangunan Pasar Panorama Lembang tersebut.

”Rencana grounbreaking akan dilakukan pada awal September. Mudah-mudahan bisa terlaksana sambil menunggu arahan dinas,” ujarnya.

Perusahaan yang sudah berpengalaman di bidang pembangunan pasar di sejumlah wilayah di Jawa Barat ini, akan membangun sebanyak 2.204 kios. Ddengan luas ke seluruhan bangunan 7.000 meter persegi yang dibangun di atas lahan seluas 2,5 hektare.

Sedangkan pasar itu akan memiliki 2,5 lantai. Lantai dasar untuk kebutuhan primer, lantai pertama untuk kebutuhan sekunder dan lantai dua untuk kuliner. ”Untuk harga kios yang kami tawarkan kepada para pedagang juga sudah disosialisasikan. Untuk proses pembayaran itu bisa dibicarakan apakah mau dibayar langsung atau dicicil,” pungkasnya. (drx/nit)

Tinggalkan Balasan