Dia juga menegaskan hal tersebut telah dibicarakan dengan orang nomor satu di Kota Bandung, dan dia pun mendukung penuh. ”Saya sudah berbicara dengan Wali Kota dan akan mendapatkan dukungan dari Pemerintah Kota Bandung,” tambah Aan.
Berkaitan dengan anggaran, KONI Kota Bandung mendapatkan anggaran sebesar Rp 23,2 milyar untuk tahun 2016. Jumlah ini menurut Aan masih sangat kurang, terutama untuk biaya pembinaan atlet.
”Anggaran hibah sebesar itu jika untuk menampung kebutuhan setiap cabang olah raga tidak akan cukup, sebab kami membutuhkan biaya sebesar Rp 70 milyar apabila mencakup pembinaan atlet seluruh cabor,” tegas Aan.
Untuk mengatasi kekurangan tersebut Aan mengantisipasi dengan cara meminta setiap cabor tidak mengandalkan APBD, melainkan bisa mencari sumber dana lain.
”Untuk mengatasi hal tersebut saya menyarankan pengurus cabor yang sedang mencari ketua, untuk memilih ketua yang bisa memberikan kontribusi finansial kepada cabor yang dipimpinnya. Itu, agar biaya pembinaan bisa di tanggulangi secara desentralisasi,” pungkas Aan (edy/nit)