Emil-Ayi Adu Strategi Menyerang

bandungekspres.co.id, SUMUR BANDUNG – Wali Kota Bandung Ridwan Kamil ditantang mantan Wakil Wali Kota Bandung Ayi Vivananda. Bukan berkelahi, tapi main catur.

Pemandangan tersebut tersaji kemarin di Taman Balai Kota Bandung, kemarin (19/8). Ridwan Kamil memang menjamu kedatangan Ayi ke Balai Kota.

Menurut Wali Kota yang akrab disapa Emil ini, kedatangan Ayi  untuk saling bertukar pikiran sambil bermain catur. Bagi Emil, bermain catur adalah salah satu cara berkomunikasi dan bertukar ide secara informal.

Hal tersebut biasa saja dalam proses berdemokrasi. Sebagai pimpinan daerah yang menghargai pendapat siapapun, Emil,  mengapresiasi berbagai masukan yang datang kepadanya.

”Dinamika-dinamika dalam berdemokrasi itu, bagi saya, bagian dari proses pembelajaran,” ucap Emil, sembari memainkan bidak-bidak caturnya. ”Jadi mau masukannya dari Kang Ayi, dari wartawan, dari warga, kalau saya mah dengan senang hati kita terima dengan baik,” imbuh Emil.

Bermain ‘gapleh’, blusukan, dan bahkan bermain catur bukanlah sesuatu yang istimewa bagi keduanya. Hal tersebut hanyalah metode untuk berinteraksi untuk mendapatkan masukan dan aspirasi dari berbagai pihak.

”Yang harus dihindari adalah ada sebagian kelompok yang senang kalau terjadi perbedaan pendapat antar pemimpin. Itu yang bahaya. Dikompor-kompor, padahal pimpinanna mah biasa wae,” seloroh Emil.

Senada diungkapkan Ayi Vivananda saat menanggapi pernyataan Ridwan Kamil. Ayi mengaku, menghargai berbagai proses demokrasi. Perbedaan pendapat adalah sesuatu yang biasa. ”Perbedaan pendapat itu tidak boleh membuat kita jadi seperti bermusuhan,” kata Ayi.

Pada pertemuan tersebut, Ayi mengusulkan kepada Wali Kota Bandung  untuk membangun taman catur. Hal tersebut disambut baik Emil. Namun lokasi taman tersebut masih harus dipikirkan.

”Tadi kan salah satu alternatifnya di daerah (jalan) Ermawar, ada juga yang di Jalan Ambon. Yang kayak gitu kan harus dipelajari dulu,” ungkap Ayi.

Pertandingan catur antara Ridwan dan Ayi berlangsung tiga kali. Pertandingan pertama berakhir Remis atau imbang. Sesi kedua adalah pertandingan ganda dengan para wartawan yang hadir. (edy/rie)

Tinggalkan Balasan