Serahkan Tiga Sertifikat Lahan RSUD Cililin

bandungekspres.co.id, CISARUA – Pemerintah Kabupaten Bandung Barat (KBB) menerima tiga buah sertifikat kepemilikan aset daerah, atas lahan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cililin. Secara simbolis sertifikat tersebut diserahkan oleh Kepala BPN KBB Nurhadi kepada Bupati Bandung Barat H.Abubakar, usai upacara Agustusan kemarin (17/8) di Lapang Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Porpinsi Jabar, Kecamatan Cisarua.

Menurut Kepala BPN KBB Nurhadi, sertifikat tersebut diserahkan melalui program sertifikat aset pemerintah. Bersama dengan sertifikat lahan RSUD, BPN menyerahkan juga sertifikat kepemilikan aset Desa Sindangkerta kepada Pemkab Bandung Barat. ”Dalam program sertifikat pemerintah ini kita juga menyerahkan sertifikat ke TNI. Ada untuk Sespim dan Pusdik Cipatat, “ ujar Nurhadi.

Di tempat terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) KBB dr.Pupu Sari Rohayati menyambut baik tentang kepemilikan sah aset RSUD Cililin tersebut. ”Alhamdulillah rasanya lega sekali, lahan RSUD Cililin sekarang sudah bersertifikat. Ini memudahkan kita untuk melakukan berbagai program ke depannya,” ujar Pupu, Senin (18/8) di Ngamprah.

Menurutnya, untuk kepemilikan sah aset pemerintah daerah tersebut prosesnya memakan waktu yang cukup lama, yakni diperjuangkan sejak tahun 2012.  Ia juga menuturkan lahan RSUD Cililin itu merupakan aset limpahan dari Kabupaten Bandung seluas kurang lebih 21.000 m2.

”Baru sekitar 6.000 m2 yang sudah dibangun. Masih luas lagi lahan lainnya yang bisa kita kembangkan pembangunannya nanti,” tuturnya.

Hanya dalam waktu dekat, RSUD Cililin akan membangun lagi satu local rawat inap untuk kelas 3. Anggarannya, dari CSR PT PLN (Persero) untuk pembangunan Upper Cisokan. Sedangkan ded, pembangunannya kata Pupu telah dibuatkan.

Program ke depan lainnya khusus RSUD Cililin akan dikembangkan menjadi rumah sakit type d, yang saat ini masih type c. Untuk menuju peningkatan statusnya, perlu dilengkapi dengan berbagai fasilitas.

”Kalau berbicara pembangunan rumah sakit, saya kira tidak akan berhenti. Masih banyak lagi yang harus kita kembangkan. Tapi itu bisa kita lakukan secara bertahap,” terangnya. (nit)

Tinggalkan Balasan