BANDUNG – Jika menelusuri Sejarah Hari Jadi Jawa Barat, berdasarkan nilai Historis memang masih ada tanda tanya besar mengenai dijatuhkannya tanggal 19 sebagai hari jadi Provinsi Jawa Barat.
Dalam berbagai literature sejarah Hari Jadi Jawa Barat dimulai sejak terbentuknya Provinsi di jaman Hindia Belanda ketika sidang PPKI membentuk Provinsi-provinsi di Indonesia.
Tetapi, pada kenyataannya usia provinsi Jabar sangat jauh di bawah usia kota Bandung yang berusia 276 tahun dan kota-kota lainnya di Jawa Barat.
Kendati begitu polemik ini tidak perlu menjadi permasalahan dalam penetapan Hari Jadi Jawa Barat, namun yang harus menjadi perhatian bersama adalah bagaimana pembangunan Jabar setelah melewati angka 71 tersebut.
Dr. Sunatra MS selaku Sekretaris Fraksi Partai Gerindra Jawa Barat mengakui bahwasannya Provinsi tanah Pasundan ini sudah banyak mengalami kemajuan diberbagai bidang, termasuk pembangunan.
”Dulu ketika saya masih berusia 15 di tahun 1972, jalan dari Limbangan ke Bandung lewat Cicalengka jalanya butut, jalan warisan jaman Belanda itu aspalnya sering terkelupas sehingga nyaris hanya tumpukan batu batu,”jelas Sunatra.
Demikian juga dari Sumedang lewat Cadas Pangeran, Tanjungsari sampai Bandung diingatnya sangat berbahaya. Umumnya, di tahun 1970an pembangunan di Jabar masih belum tertata dengan baik.
Ada ketimpangan antara kawasan utara, tengah dan selatan. Kawasan utara yang sekarang kita kenal dengan Pantura geliat ekonomi,terutama pertanian belum begitu menggembirakan, apalagi industri belum ada.
Beda dengan sekarang, kawasan Pantura yang membujur mulai Cirebon di Timur sampai Karawang, Bekasi di barat sudah menjadi kawasan industri, sehingga geliat ekonominya terasa getarannya bagi Jawa Barat, bahkan nasional.
Sedangkan Kawasan tengah yang dikenal dengan priangan, alias ibu kota Jawa Barat yakni, Kota Bandung tentu lebih maju lantaran pembangunannya lebih terfokus.
Tak heran jika kawasan Priangan ini memiliki berbagai potensi, selain kawasan pertanian, juga menjadi kawasan perdagangan dan jasa.
Namun dalam perkembangannya, kawasan selatan adalah daerah yang masih tertinggal dalam hal pembangunan. Daerah ini membujur mulai Pangandaran di timur sampai Pelabuhan Ratu Kabupaten Sukabumi.