FDS Belum Tentu Diaplikasikan

Kedua, proses pembelajaran di sekolah sudah ditetapkan melalui SNP, di dalamnya menetapkan di antaranya alokasi waktu dan rasio jumlah guru dan rombongan belajar. ”Tentunya kebijakan FDS harus memperhitungkan penetapan standar pendidikan yang sudah ada, karena SNP merupakan kriteria/standar minimal penyelenggaran pendidikan di Indonesia,” ujar politikus dapil Aceh tersebut.

Yang tidak kalah penting, tambah Riefky, masih banyak pekerjaan rumah dari Kemendikbud yang belum terpenuhi dari standar minimal tersebut.  Seperti ketersediaan guru yang belum merata maupun sarana dan prasarana. Semua itu erat kaitannya dengan kamampuan anggaran.

Di bagian lain, Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan menyatakan sekolah sehari penuh yang diwacanakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy hanya soal waktu saja.

”Saya kira penerapan sistem full day school itu hanya soal waktu saja,” kata Zulkifli,di kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, kemarin (9/8).

Kalau sudah tepat waktunya, lanjut dia, penerapannya juga akan bertahap dan itu butuh waktu hingga sampai sekolah sehari penuh terlaksana secara nasional. ”Tapi menurut saya full day school itu penting karena sekolah-sekolah dengan taraf internasional sudah lama menerapkannya,” ungkap Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu.

Untuk diketahui, sudah menjadi ”tradisi” dalam dunia pendidikan Indonesia. Penunjukan menteri pendidikan dan kebudayaan (Mendikbud) baru akan diiringi perubahan besar dalam sistem pendidikan. Itu pula yang terjadi dengan Muhadjir Effendy. Belum sepekan dilantik menggantikan Anies Baswedan sebagai Mendikbud, dia berancang-ancang menasionalkan sistem full day school.

Gagasan itu membuat banyak pihak khawatir. Akan banyak permasalahan karena infrastruktur belum siap. Meski, Muhadjir mengklaim sudah mendapat restu dari presiden dan wakil presiden untuk menerapkan sistem sekolah sehari penuh tersebut mulai jenjang sekolah dasar (SD).

Malah, Muhadjir menyatakan sudah mendapatkan lampu hijau setelah dia melakukan pertemuan dengan Wapres Jusuf Kalla.

”Beliau (Wapres, Red) menyarankan ada semacam pilot project dulu,” kata Muhadjir di kantor Wapres. ”Presiden juga sudah mengapresiasi bahkan memberikan contoh-contoh,” lanjut mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang itu.

Dia menjelaskan, prinsipnya, sistem full day school bakal mengutamakan pendidikan karakter daripada akademis. Dengan sistem tersebut, guru akan punya lebih banyak kesempatan untuk menanamkan karakter kepada siswa. Dengan demikian, pendidikan tidak akan melulu berbicara mengenai hal-hal akademis.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan