10 Rumah Ludes Terbakar, 4 Lainnya Rusak Berat

bandungekspres.co.id, PANGALENGAN – Paska kebakaran yang menghanguskan belasan rumah dan satu masjid di Kampung Mekarmulya, RT 03 RW 07, Desa Tribaktimulya, Kecamatan Pangalengan, Minggu (31/1) pukul 23.30 malam, para korban masih berada di tempat pengungsian. Mengatasi hal ini, Pemerintah Kabupaten Bandung turun tangan. Pemkab mengupayakan membangun kembali belasan rumah dan masjid yang habis dilalap ’si jago’ merah tersebut.

Danramil Pangalengan, Kapten Inf Dadang Sudarmo mengatakan, kebakaran diduga berasal dari tungku di dapur salah satu korban. Api dengan cepat merembet ke sepuluh rumah dan satu masjid di sekitarnya sampai habis. Sedangkan empat rumah lainnya rusak. Pemadam kebakaran tiba di lokasi kebakaran pada pukul 01.00 dan api dapat dipadamkan pada 01.30.

”Meskipun tidak ada korban jiwa pada kebakaran itu, namun kerugian material akibat kebakaran ditaksir mencapai Rp 1,5 miliar,” kata Dadang saat diwawancara di kantornya kemarin (2/8).

Sedangkan rumah rusak berat atau habis terbakar, lanjut Dadang, yaitu milik Edi, Upin, Ica, Tatang, Suherman, Tarwan, Endang, Uu Rusmana, Pepep, dan Adar.

”Sebuah masjid pun habis terbakar akibat kebakaran tersebut. Selain itu, empat rumah lainnya mengalami rusak ringan, yakni milik Oneh, Ojo, Ajun  dan Sutarman. Mereka masih berusaha memperbaiki rumahnya yang nyaris terbakar habis,” ucapnya.

Sementara itu, Kabid Kedaruratan dan Logistik pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bandung, Cecep Hendrawan mengungkapkan, pihak nya langsung turun kelapangan setelah mendapat laporan bahwa belasan rumah dan satu masjid habis terbakar, dan membawa logistik ke tempat kejadian untuk para korban.

”Penanganan terhadap korban, BPBD dan Dinas Sosial sudah mengirimkan logistik pemenuhan kebutuhan dasar korban, terdiri atas family kit, kitchen kit, alas tikar, alat kebersihan, beras, dan makanan siap saji,” ungkap Cecep.

Cecep pun menjelaskan, terdapat 75 jiwa yang mengungsi akibat kebakaran ini. Sebanyak empat keluarga di antaranya mengungsi di tenda, sedangkan korban kebakaran lainnya mengungsi di rumah tetangga atau saudaranya.

”Kita lihat ke depannya seperti apa, kalau Bupati memang menyarankan dan mendorong untuk dirikan rumah kembali bagi para korban. Nanti apakah akan dilakukan oleh Dispertasih melalui program renovasi rumah tidak laik huni, atau bagaima,” jelasnya.

Tinggalkan Balasan