bandungekspres.coid, BATUNUNGGAL – DDS II Jawa Barat kembali membuka pelatihan Yamaha Engineering School (YES) angkatan ke-10. Di mana program tersebut merupakan salah satu program corporate social responbility (CSR) dari DDS II Jawa Barat, dengan konsep memberikan pendidikan mekanik secara cuma cuma kepada para lulusan SMK/SMA IPA yang tidak memiliki biaya untuk melanjutkan kuliah.
Koordinator Aftersales Yamaha DDS II Jawa Barat Emil Satriya mengatakan, program YES bertujuan tujuan memberikan pendidikan tentang teknologi Yamaha. Pengajaran YES angkatan 10 Tahun 2016 area Jawa Barat akan dilakukan selama 4,5 bulan.
”Peserta akan mendapatkan pelajaran satu bulan teori, dua bulan praktek, satu setengah bulan on job training,” kata Emil kepada wartawan di lokasi pelatihan YES di kantor DDS II Jawa Barat Jalan Soekarno Hatta Bandung kemarin (26/7).
Emil mengungkapkan, para peserta yang mengikuti kegiatan ini dari Juli hingga Desember 2016 mendapatkan fasilitas gratis seperti biaya pendidikan, seragam, buku pelajaran, serta sertifikat YES. Menurutnya, peserta akan mendapatkan pembinaan langsung dari instruktur berpengalaman dari Yamaha, peserta yang ada pada YES angkatan 10 ini sebanyak 24 peserta.
”Peserta merupakan hasil seleksi yang dilakukan tim. Di mana sebelumya peserra yang daftar ada sekitar 90 orang,” jelas Emil. Lebih lanjut Emil memaparkan, Yamaha Engineering School didukung sepenuhnya oleh Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (PT YIMM) Jakarta selaku head office Yamaha di Indonesia . Secara total nasional, YES telah meluluskan 4.071 teknisi, sedangkan untuk area Bandung sudah meluluskan 217 siswa.
”Lulusan YES Bandung sudah menempati pekerjaan di berbagai bidang 93 persen bekerja dijaringan bengkel resmi Yamaha dan 7 persen membuka usaha bengkel sendiri serta diperusahaan lain,” tegas Emil.
Sementara itu, Asep, salah seorang siswa YES angkatan 10 mengaku, dirinya merasa senang dan bangga karena Yamaha bisa memberikan kesempatan padanya untuk mengikuti palatihan. Sehingga cita-citanya ingin membuka usaha bengkel diharapkan bisa tercapai setelah ikut pelatihan tersebut.
”Kalau sudah lulus saya akan bekerja di Yamaha. Tapi kalau sudah punya modal dan pengalaman yang cukup ingin buka bengkel sendiri,” pungkasnya. (dn/odi/fik)