Kala Barcelona Menang ”El Clasico” Transfer

Mungkin Andre Gomes tidak menampilkan performa menawan meski Portugal menjadi juara Euro. Namun, dia tetap menjadi salah satu buruan yang wajib didapatkan di jendela transfer musim panas ini. Pemain buruan yang membuat Barcelona mengobarkan ”perang” dengan menelikung Real Madrid di menit-menit akhir.

––––––––––

Jurnalis Grup14, Sergi Dominguez, begitu tak percaya dengan berita yang dia lihat pada pagi hari waktu setempat kemarin (22/7). ”Barcelona tiba-tiba mengontrak Andre Gomes?! What The F***k! Tak Bisa Dipercaya!” kata Dominguez dalam akun twitter-nya.

Ya, tidak ada hujan, dan tidak ada angin, klub raksasa Catalan tersebut langsung mengumumkan deal dengan Gomes dari Valencia tersebut. Adapun harga yang ditaksir dirumorkan mencapai 60 juta euro (Rp 865,85 miliar).

”Gomes akan merampungkan kesepakatannya, dan bakal diperkenalkan sebagai penggawa anyar pekan depan,’’ demikian pernyataan Barcelona dalam situs resminya. Gomes pun bakal menjadi rekrutan keempat setelah Samuel Umtiti, Lucas Digne, dan Dennis Suarez.

Kabar ini jelas mengejutkan. Sebabnya, Real sudah begitu intensif dalam bernegosiasi dengan gelandang 22 tahun itu. Tiga hari lalu (19/7), Marca bahkan memuat headline dengan judul Mas Cerca (Semakin Dekat) seiring dengan kepastian Real dalam memenuhi banderol Gomes sebesar 50 juta euro (Rp 721,54 miliar).

”Karena itu, musim depan Gomes tidak akan bermain baik Real maupun Valencia. Barcelona mematahkan kesepakatan mereka di menit-menit akhir,” ulas Marca dalam paragraf pertama.

Ini berarti Barcelona telah mengalahkan rival klasiknya tersebut sebanyak tujuh kali dalam perebutan pemain. Sebelum Gomes berlabuh ke Camp Nou, tim berjuluk El Barca itu selalu tertawa di akhir saat berhasil mendatangkan nama-nama seperti Ronaldinho, David Villa, maupun pemain legendaris Belanda, Johann Cruyff.

Hampir semua rekrutan Barca selalu menghadirkan trofi-trofi bergengsi. Apalagi, dalam dua musim terakhir, serangan mereka menjadi sangat menakutkan setelah mendapatkan Luis Suarez yang bisa berpadu dengan Lionel Messi maupun Neymar sehingga membentuk trio MSN.

Malah, Cruyff, yang juga sempat menukangi Barca pada periode 1988-1996, berhasil meletakkan sebuah filosofi permainan yang dikenal sebagai tiki-taka.

Real? Dari dua nama yang mampu dimenangkan oleh Los Blancos, julukan Real, hanya Alfred di Stefano saja yang boleh dikatakan sangat sukses.

Tinggalkan Balasan