Jangan Berharap Mukzijat

Rapor ekspor yang akhir-akhir ini merah juga harus menjadi bahan koreksi. Dari yang awalnya terus-terusan berfokus pada ekspor komoditas, semestinya bisa beralih ke ekspor yang lebih produktif. Salah satunya industri kreatif. Jika terus-terusan bergantung pada ekspor yang itu-itu saja, lanjut dia, Indonesia bakal susah move on.

”Kita harus lihat dong kelebihan kita apa saja. Orang Indonesia itu jauh lebih kreatif daripada bangsa lain. Saya dukung sekali industri kreatif. Manufaktur, jasa, atau film dan tourism itu lebih baik,” jelasnya.

Dengan mengetahui letak permasalahan yang dihadapi, selanjutnya diharapkan muncul solusi untuk menghadapi kendala tersebut. ”Kuncinya, disiplin dan produktivitas. Soal skill, kita tidak perlu takut. Attitude orang kita baik. Yang kurang hanya disiplin dan produktivitas,” katanya.

Belum rampungnya masalah infrastruktur pun, menurut dia, dapat menjadi kendala bagi kemajuan Indonesia. Sebab, ketersediaan infrastruktur yang mumpuni akan menjadikan biaya logistik dapat ditekan.

Parwati menyebutkan tiga aspek infrastruktur yang mesti segera dibenahi. Yakni, infrastruktur dalam kota, kualitas pelabuhan maupun bandara, serta ketersediaan tenaga listrik.

”Kemampuan kita bergerak dari satu titik ke titik lain itu sangat penting. Kualitas pelabuhan atau bandara sangat menentukan. Listrik itu juga basic. Bukan tidak mungkin di kota besar seperti Jakarta itu byarpet. Kalau sudah begitu, pekerjaan akan terbengkalai, produktivitas jadi terhambat juga,” ujarnya.

Tetapi, dia yakin bahwa Indonesia akan mampu menghadapi persaingan di kancah Asia maupun global, mengingat potensi-potensi menggiurkan yang dimiliki negeri ini. Putri perintis Bank OCBC NISP Karmaka Surjaudaja tersebut juga berpesan agar setiap elemen masyarakat mendapatkan pendidikan yang layak. Hal itu pula prinsip turun-temurun yang diwariskan oleh keluarganya.

”Ayah-ibu saya tidak akan mewariskan apa pun, kecuali memastikan anak-anaknya punya pendidikan yang cukup. Prinsip itu pula yang saya terapkan kepada anak-anak saya agar mereka siap terjun ke masyarakat. Tunjukkan bahwa kita semua bisa, you’ve got to earn it, harus usaha, mencari, doa, niat baik. Sebab, tidak ada yang tiba-tiba turun dari langit. Karena tidak ada sesuatu yang gratis di dunia ini,” bebernya. (dee/c11/sof/rie)

Tinggalkan Balasan