”Jika waktu berlibur, anak tidur lebih larut dan bangun lebih siang, dia perlu kembali dibiasakan untuk mengikuti rutinitas dan aktivitas sebelum waktu berlibur. Orang tua dapat mempersiapkan anak untuk tidur lebih awal dibanding ketika liburan,” lanjutnya.
Dengan sedikit persiapan sebelum liburan berakhir, orang tua sebenarnya bisa menyiapkan anak untuk kembali sekolah dengan ceria. Salah satunya dengan mengikutsertakan anak membeli perlengkapan sekolah yang sudah usang.
”Anak dapat diikutsertakan membeli buku-buku atau perlengkapan sekolah yang sudah usang. Hal ini juga membuat ia merasa siap dan sadar bahwa liburan akan usai dan akan kembali ke sekolah. Buku-buku yang dipilih dan sukai membuat anak semangat ke sekolah. Anak juga dapat diberitahu juga bahwa sekolah itu menyenangkan pula, ia bisa kembali bertemu dengan teman-temannya dan nanti akan ada waktu berlibur lagi,” paparnya.
Pada umumnya, kata Stefanie, konsekuensi dari liburan panjang adalah anak menjadi malas untuk mulai masuk sekolah dan menjalankan aktifitas rutin. Agar penyesuaian ini tidak terlalu lama maka peran orang tua disini sangat penting. Dukungan awal, terutama dukungan emosional dari orang tua dapat membuat anak lebih siap secara psikologis dalam menghadapi tugas-tugas sekolah nanti. ”Setelah libur lebaran ini, semoga anak tetap rajin sekolah ya,” pesannya. (*/rie)