bandungekspres.co.id – ’Ya no somos los mejores’ (kami bukan yang terbaik), tajuk yang menjadi headline Marca tersebut membuktikan era keemasan Spanyol sepertinya sudah berakhir.
Spanyol harus menelan kekecewan usai tersingkir dari babak 16-besar Euro 2016. Ini untuk kedua kalinya mereka gagal mempertahankan gelar. Setelah pada Piala Dunia 2014 lalu mereka gagal lolos dari fase grup.
Dengan kenyataan tersebut, muncul beberapa opini yang menyebut jika inilah akhir dari era sepak bola Spanyol. Dimana mereka begitu menguasai dunia dengan meraih tiga gelar beruntun, Euro 2008, Piala Dunia 2010, dan Euro 2012.
Akan tetapi pelatih Spanyol, Vicente del Bosque tidak sepakat dengan pernyataan tersebut. Menurutnya, masa depan sepak bola Spanyol masih cerah. ’’Ini adalah sebuah era yang luar biasa bagi sepak bola Spanyol,’’ kata Del Bosque seperti dilansir Sky Sports.
’’Saya pikir era sepak bola Spanyol tidak berakhir. Kami memiliki dunia sepak bola yang sangat terstruktur, ada banyak akademi yang bagus, pemain serta klub yang sangat bagus,” sambungnya.
Gelandang La Furia Roja, Andres Iniesta mengungkapkan alasan mengapa Spanyol bisa tersingkir di tangan Italia. Menurutnya, ada yang salah dalam permainan timnya pada awal-awal laga.
Bisa dibilang, laga ini memang merupakan final kepagian. Ini merupakan partai ulangan final Euro 2012 kala Spanyol menggilas Italia dengan skor telah 4-0.
Kendati demikian, La Furia Roja gagal mengulanginya pada gelaran tahun ini. Bahkan, Italia sukses meraih kemenangan pertama atas Spanyol di pertandingan kompetitif selama 22 tahun terakhir.
’’Ada yang salah dengan permainan Spanyol tadi. Kami terlalu khawatir dengan yang kami mainkan pada babak pertama. Situasi ini dihukum oleh Italia,” beber Iniesta dikutip Football Espana.
Gelandang Barcelona ini mengungkapkan rekan-rekannya padahal berusaha bangkit pada paruh kedua. Namun, Italia nyatanya lebih efektif dalam pertandingan ini.
’’Pada babak kedua, kami keluar menyerang dan menampilkan sesuatu berbeda dari babak pertama. Ini kekecewaan yang harus diterima. Mereka lebih efektif dalam beberapa kesempatan dan mengalahkan kami,” tutup dia.
Pelatih Italia, Antonio Conte, tak bisa menahan kegembiraannya usai menekuk sang juara bertahan. Ini, kata Conte, bukti bahwa Italia bukan sekadar Catenaccio.