Mantan pemain belakang tersebut tak menampik jika timnya sempat ketar-ketir ketika dikurung klub asal Tenggarong di babak kedua. Namun semua itu dapat diantisipasi oleh dua gol Pangeran Biru di babak pertama yang dicetak Atep dan Pugliara.
”Kita sempat khawatir juga, untungnya kita maksimalkan di babak pertama untuk cetak gol duluan. Saya instruksikan, di babak pertama, setiap dapat peluang pokoknya harus jadi gol,” terangnya.
Di samping itu, kekalahan atas Bhayangkara Surabaya United (BSU) pekan lalu, membuat Atep dan kawan-kawan ingin tampil habis-habisan melawan Naga Mekes.
“Kita sudah bilang kita mau hijrah di bulan Ramadan, pemain semua sama, di babak kedua kita dapat keberuntungan banyak peluang dari mereka tetapi pemain main tenang,” tuntas Herrie.
Dalam laga tersebut, tampak pelatih tim nasional Indonesia Alferd Riedl. Pria asal Austria tersebut datang ke Stadion GBLA kemungkinan besar untuk memantau pemain kedua kesebelasan untuk direkrut ke skuad Garuda yang akan disiapkan untuk Piala AFF 2016.
Selain Alfred, pelatih yang membawa Persib juara Indonesia Super League 2014, Djadjang Nurdjaman juga hadir langsung untuk menyaksikan tim kebanggaan masyarakat Jawa Barat berlaga. Djanur–sapaan akrabnya–mengatakan, kedatangannya hanya ingin melihat langsung Persib bermain di GBLA.
“Sengaja datang bukan untuk apa-apa, tapi ingin lihat Persib main di GBLA. Sudah lama juga kan gak main di sini di pertandingan resmi,” kata lelaki asal Majalengka ini. (rap/voc/vil)