badungekpsres.co.id, CICENDO – Program Pemerintah Kota Bandung tentang ’One Day, No Rice’ sudah membidik para pelajar semua kalangan. Bahkan, ke depan Pemkot Bandung akan menjangkau masyarakat yang ada di setiap kecamatan.
’’Kita sudah berjalan satu tahun, semuanya menyambut baik terkait hal tersebut,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung Elly Wasliah kepada Bandung Ekspres, kemarin.
Hanya saja, masyarakat perlu ada waktu untuk terbiasa terkait hal ini. Pemerintah juga telah menyiapkan bahan pengganti nasi yang memiliki nilai karbohidrat yang sama, seperti nasi jagung.
Ketika dikaitkan dengan jumlah lahan pertanian Kota Bandung yang mulai sedikit, pihaknya menyangkal. Dia menjelaskan program ini merupakan program pemerintah pusat. Dan pemkot turun untuk mendukung program tersebut. ’’Program ini sudah ada tahun 2011 lalu, tapi mulai digalakkan di tahun 2015,” ucapnya.
Pihaknya juga sudah mensosialisasikan ke seluruh masyarakat dengan berbagai cara. Untuk itu, hanya tinggal masyarakat saja yang harus terbiasa. Dia mencontohkan, pihaknya telah memasak nasi jagung di hari Senin guna menunjang hal itu. ’’Di lingkungan pemkot Bandung juga kita sudah laksanakan,” ungkapnya.
Sementara salah warga Kelurahan Cibeureum, Nina, 50, mengatakan belum melakukan program tersebut. ’’Setiap hari kita masih makan nasi biasa, belum pernah masak nasi jagung,” katanya.
Dia mengungkapkan, belum ada sosialisasi program itu kepada masyarakat. Terlebih memakan nasi jagung bukan perkara yang mudah. Rasa dan tektur yang berbeda dari nasi membuatnya enggan memakan.
Anak-anak kecil terutama dikasih nasi saja susah, apalagi dikasih nasi jagung. ’’Yang sulit menerima itu anak-anak sepertinya, mungkin orangtua dan dewasa bisa memaksa untuk makan,” pungkasnya. (nit/vil)