Italia vs Belgia, Dibayangi Memori yang Pahit

Di tengok dari sejarah head to head. Bisa dibilang timnas Belgia lebih dominan dibandingkan Belgia. Terbukti anak asuh Marc Wilmots mampu amankan dua kali kemenangan atas Italia. Kedua tim bertemu terakhir kali pada November 2015 dimana Belgia berhasil menang dengan skor 3-1 melalui gol yang dicetak oleh Jan Vertonghen, De Bruyne, dan juga Michy Batshuayi, sedangkan timnas Italia mencetak gol balasan melalui Antonio Candreva.

Wilmots, seperti dikutip dari Reuters, mengatakan semua pemainnya dalam keadaan bugar, termasuk bek Thomas Vermaelen, yang telah meragukan pada awal pekan ini. ’’Thomas telah menjalani persiapan dengan baik dalam pelatihan selama hari-hari terakhir dan benar-benar siap untuk pertandingan. Dia tidak memiliki banyak masalah,” klaim Wilmots.

Namun ada yang bakal menghadang Conte, yaitu wasit Mark Clattenburg asal Inggris. Dilansir Football Italia, ini adalah pertama kalinya Clattenburg memimpin pertandingan yang melibatkan tim senior Italia. Namun, Conte punya memori pahit dengannya dari ketika masih melatih Juventus.

Memori pahit itu berasal dari leg kedua semifinal Liga Europa tahun 2014 silam antara Juventus melawan Benfica. Clattenburg lah wasit waktu itu. Conte mengecamnya habis-habisan.

Waktu itu, Conte berkata: ’’Wasit harus disalahkan karena sudah membiarkan Benfica sengaja bermain dengan membuang-buang waktu,”

Laga itu berkesudahan 0-0. Juventus lalu tersingkir dengan agregat 1-2.

So, akankah anak asuh Conte mampu tuntaskan dendam mereka? Atau justru Belgia yang kembali runtuhkan superior Gli Azzurri? (ies/vil)

 

 

Tinggalkan Balasan