Tak Sekadar Menahan Lapar

Berpuasa dengan baik dan benar akan berbuah derajat taqwa. Apa itu derajat taqwa? Secara etimologis, taqwa itu berarti menjaga, melindungi, memperhatikan dan waspada. Kemudian, secara terminologi taqwa berarti, ”menjalankan apa yang diperintahkan Allah, dan menjauhkan dari segala yang dilarang-Nya.”

Menjadi Orang yang Bertaqwa

Mengapa orang berpuasa berbuah taqwa? Jawabnya, karena dia mampu menahan lapar dan dahaga. Dia mampu mengendalikan hawa nafsunya diarahkan untuk berhamba kepada Allah. Dia selalu berkata dan berperilaku baik. Dia selalu berbuat baik kepada sesama manusia. Dia selalu mendekatkan diri kepada Allah. Dan itulah sebagian tanda-tanda orang yang bertaqwa.

Memahami Penderitaan Orang Miskin

Orang miskin itu orang yang serba kekurangan karena ketiadaan harta atau hartanya tidak mencukupi dari hasil pekerjaannya, sehingga untuk memenuhi kebutuhan pokoknya, seperti makan dan pakaian, sangatlah tidak memadai. Orang miskin seringkali mengalami rasa lapar yang sangat. Sebaliknya bagi orang yang berkecukupan atau orang kaya, nyaris tak ada rasa lapar yang sangat karena mampu membeli makanan.

Nah, berpuasa itu memposisikan diri seperti orang miskin yang lapar. Dari kondisi ini, muncullah akhlaq (perilaku positif) syukur kepada Allah dari rezeki yang dia terima dari Allah. Lantas, bersedekah dari sebagian hartanya untuk fakir miskin. Itulah perilaku orang yang berpuasa. Pentingnya bersedekah, sehingga Rasulullah SAW menegaskan, ”Tidaklah seseorang dikatakan beriman, manakala dirinya tidur nyenyak karena kekenyangan, sedangkan tetangganya tidak bisa tidur karena kelaparan.”

Mendekatkan Diri kepada Allah

Segala gerak-gerik sikap dan perilakunya senantiasa dilandasi niat karena Allah. Orang yang berpuasa dan berkualitas, ia isi bulan Ramadan ini dengan tindakan mendekatkan diri kepada Allah. Di antaranya melalui ibadah salat wajib dan ibadah sunah (yang dicontohkan Nabi Muhammad Saw). Setiap ibadah wajib lima waktu, diikuti salat sunah rawatib (yang mengiringi salat wajib). Selain itu, dikerjakan pula salat malam yang di bulan Ramadan dinamakan salat Taraweh. Memperdalam dan memahamkan isi kandungan Alquran dengan tilawah dan tadabur Alquran. Kemudian, memperbanyak doa kepada Allah, bagi dirinya, bagi keluarganya dan bagi umat Islam keseluruhannya.

Tinggalkan Balasan