Dianggap Hina Megawati, Wakil Bupati Didemo Kader PDIP

bandungekspres.co.id, PURWAKARTA – Puluhan kader PDIP yang tergabung dalam sayap partai Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) dan Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Pemkab Purwakarta, kemarin (3/6). Mereka mengecam sikap Wakil Bupati Purwakarta Dadan Koswara yang dinilai menghina Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Dalam orasinya, Ketua DPC Repdem Purwakarta Fajar Maritim mengungkapkan, manuver politik Dadan Koswara yang memutuskan pindah ke Golkar tanpa komunikasi dengan unsur DPC PDIP Purwakarta, dianggap menghina Megawati Soekarnoputri. Padahal sebelumnya, Megawati telah memberikan kepercayaan kepada Dadan Koswara (DK) di Pilkada Purwakarta 2013 lalu.

”Langkah Dadan Koswara adalah bentuk penghinaan pada ibunda Megawati. Sebab, yang bersangkutan tidak melakukan komunikasi politik terkait kepindahannya,” tegas Fajar.

Menurutnya, sikap Dadan mencerminkan tidak tahu sopan-santun sebagaimana kebiasaan pada kultur masyarakat Sunda yang ramah, sopan, santun dan menghargai sesama.

”Sikap Dadan mengisyaratkan sebagai langkah oportunis. Sebab, hanya mencari kendaraan untuk maju di Pilkada Purwakarta 2018 mendatang. Itu juga mencoreng kebesaran nama PDIP yang mengamanatkan menjaga pemerintahan selama 2013-2018,” bebernya.

Para kader Banteng Purwakarta itu juga menganggap hal ini sebagai bentuk penggembosan Partai Golkar Jabar untuk melemahkan PDIP di Purwakarta. ”Tidak menutup kemungkinan hal serupa bakal terjadi di daerah lain,” kata Fajar.

Meski demikian, Fajar juga mengerti bahwa langkah Dadan merupakan bagian dari hak politiknya sebagai warga negara.

”Tapi kami minta Dadan Koswara untuk meminta maaf secara terbuka kepada Ketum PDIP Megawati, dan meminta maaf pada pimpinan PDIP di Jawa Barat dan Purwakarta serta seluruh kader PDIP di Purwakarta secara terbuka,” tuturnya.

Selain itu, mantan aktivis HMI Purwakarta itu juga mendesak Fraksi PDIP di DPRD Purwakarta untuk punya sikap tegas agar tidak digembosi secara struktural oleh partai penguasa.

”Partai penguasa hendaknya tidak melakukan upaya penggembosan dan upaya pelemahan PDIP di Purwakarta. Kita sinyalir upaya penggembosan yang dilakukan Golkar akan merusak tatanan demokrasi kepartaian,” ujarnya. (yus/din/rie)

Tinggalkan Balasan