458 Pemuda Jabar Segera Jihad

”Kasus narkoba yang terjadi terjadi, kebanyakan terjadi pada pemuda. Sekitar 27,34 persen narkoba menyerang pelajar,” katanya.

Di 2015, kata dia, terdapat beberapa temuan narkoba yang diracik seperti permen yang banyak ditemukan di sekolah.

”Harus sangat dipantau agar perkembangannya tidak meluas. Dengan begitu, generasi penerus dapat terselamatkan,” kata Bachtiar.

Ketika generasi muda sudah menjadi pecandu, kata Bachtiar, mereka harus segera memperoleh rehabilitasi. Bagi dia, mereka masih bisa diselamatkan. ”Rehabilitasi untuk bisa memulihkan mereka dari kecanduan barang haram tersebut,” ucapnya.

Meski memang, dia mengaku, rehabilitasi tersebut membutuhkan waktu. Waktu tersebutlah yang dapat mencegah seseorang kembali atau tidak pada narkoba.

Pasca pengukuhan tersebut, Sekeretaris Jawa Barat Iwa Kartiwa mengatakan, akan berkoordinasi dengan kota/kabupaten setempat untuk bisa mengurangi dan menekan kasus narkoba yang terjadi di Jawa Barat. ”Untuk kader antinarkoba ini, memang programnya dari pemerintah pusat. Walaupun begitu kami punya programnya sendiri,” ungkapnya.

Dalam kesempatan tersebut, pihaknya sangat prihatin dengan kasus narkoba yang terjadi akhir-akhir ini. ”Kita akan terus mendorong dan menyosialisasikan mengenai bahaya narkoba,” pungkasnya. (nit/rie)

Tinggalkan Balasan