458 Pemuda Jabar Segera Jihad

bandungekspres.co.id, BANDUNG – Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mengukuhkan 458 pemuda di Jawa Barat sebagai kader Pemuda Anti Narkoba. Menurut Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrowi, perang melawan narkoba merupakan jihad fisabillah.

”Keterlibatan pemuda perang melawan narkoba sebagai musuh besar. Ini juga dianggap amar ma’ruf nahi mungkar,” kata Imam saat mengukuhkan pemuda antinarkoba, di Pusdai, Kota Bandung, kemarin (3/6).

Dia mengatakan, semua harus ikut andil dalam memerangi narkoba sekarang ini. Tidak hanya peran kepolisian dan Badan Narkotika Nasional (BNN) saja. Pelibatan masyarakat menjadikan kekuatan yang sangat besar dalam memerangi narkoba.

Alasannya, saat ini penyebaran narkoba di Indonesia sudah sangat berbahaya. Bahkan, tidak sedikit pemuda yang mengonsumsi narkoba.

”Seiring dengan masuknya narkoba ke Indonesia, diiringi juga masuknya isme dan doktrin lainnya yang merusak generasi bangsa,” ungkapnya sambil menambahkan, program Pemuda Anti Narkoba merupakan unggulan Kemenpora 2016.

Imam berharap, kader antinarkoba bisa bertambah. Para pemuda ini, mirip multi lever marketing (MLM). Artinya, di setiap desanya harus mengajak 25 orang lain untuk bergabung menjadi kader. Teknisnya, datang ke rumah-rumah memberikan sosialiasi terhadap bahaya dari narkoba.

”Ke depan, ditargetkan akan bertambah sekitar 37 ribu kader pasca pelatihan ini,” tegasnya.

Kader relawan ini, kata dia, tidak dibayar sedikit pun. Mereka hanya diberi honor sehabis kegiatan. ”Pasca kegiatan ini bagi kota/kabupaten yang ikut, setiap desa akan diberi dana pendamping sekitar Rp 10 juta,” urainya.

Khusus Jawa Barat, saat ini hanya 10 kota/kabupaten saja yang terlibat. Walaupun demikian pihaknya ingin agar kota/kabupaten yang lainnya bisa terlibat aktif.  ”Selanjutnya akan digelar di Jawa Timur dan Jawa Tengah,” ujarnya.

Imam menjelaskan, program tersebut tidak hanya menjaring kader. Tapi, pihaknya juga akan berbangun sarana dan prasana di olahraga di titik kota/kabupaten yang sudah memiliki kader. Harapannya, para pemuda di Indonesia dapat menyalurkan kreativitas dan komunitas mereka. ”Nantinya, ada pembangunan satu desa satu lapangan,” jelasnya.

Sementara itu, Deputi masyarakatan BNN Bachtiar H. Tambunan mengatakan, dari 254 juta jiwa penduduk Indonesia sekitar 2,2 persennya menyalahkan narkoba.

Tinggalkan Balasan