Pilgub Jabar Bakal Muncul Tiga Calon Terkuat

Pertarungan pilgub kian ramai apabila kefiguran mantan Wagub Jabar, yang kini Ketua Komisi X DPR RI Dede Yusuf, yang diusung Partai Demokrat, berpasangan dengan anggota DPR RI Rieke Dyah Pitaloka atau Oneng. Terlepas siapa yang akan maju menjadi cagubnya, pasangan ini bakal menjadi pesaing berat Demiz-Netty. Kalau tiga pasangan ini muncul, maka hasil Pilgub 2018 kemungkinan seperti Pilgub 2013. ’’Siapapun yang menang, menangnya tipis,’’ jelas dia.

Akademisi ini mengatakan, melihat ketokohan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi yang baru saja menjadi Ketua DPD Partai Golkar, perlu serius memilih pasangan jika ingin maju dalam pilgub. Ada tiga aspek yang perlu diperhatikan; popularitas, likeabilitas dan elektabilitas. Tiga aspek ini juga penting bagi kandidat siapapun. Jembatan ketiganya itu tidak boleh putus.

Dia berpendapat, melihat luasnya wilayah dan padatnya penduduk Jawa Barat, ada realita kehadiran celebrity politics endorser bukan sekedar celebrity endorser. Maksudnya selebriti yang sudah terjun ke dunia politik dan memberi peran di masyarakat, tidak hanya menjadi juru kampanye. Di samping paksaan money politic ikut menentukan. ’’Nah, inilah uniknya Jabar. Ada peran artis yang menjadi kandidat cagub dan cawagub. Perannya signifikan,’’ papar dia.

Ari menambahkan, merespons pelaksanaan pilgub, Parameter akan melakukan survei di bulan Juli atau Agustus besok. Surveinya sampling dan tidak semua daerah di Jabar. Misal, akan diambil hanya daerah pelosok Seperti Cianjur dan Tasikmalaya. Sejumlah tokoh yang sudah muncul dalam bursa cagub akan disodorkan kepada masyarakat. ’’ Kita lihat popularitas, elektabilitas dan keyakinan warga Jabar terhadap calon pemimpinya,’’ ungkap dia yang tengah melakukan serangkaian survei pilkada di Indonesia Timur ini.

Pendapat berbeda disampaikan pengamat Politik dan Hukum tata Negara Asep Warlan Yusuf dari Universitas Parahyangan. Dia menilai, peta Pilgub Jabar belum terlalu gamblang.

”Memang peta sekarang belum terlihat secara jelas, dan masih dalam tahap silent, bisik-bisik, ngumpul-ngumpul, ngobrol-ngobrol,” jelas Asep ketika dihubungi Bandung Ekspres kemarin (31/5)

Menurutnya, mereka sekarang saat ini sedang melakukan komunikasi aktif atau dengan kata lain ”tebar pesona” untuk memikat hati masyarakat baik secara langsung maupun dibantu oleh media mainstream ataupun media sosial.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan