bandungekspres.co.id, BANDUNG – Di bulan ini. Dua tahun lagi. Rakyat Jawa Barat (Jabar) menentukan pemimpin barunya di ajang pemilihan gubernur (Pilgub). Pelaksanaanya bareng dengan pemilihan serentak kepala daerah (pilkada) 16 kabupaten/kota di provinsi yang sama.
Melihat waktu tidak lama lagi itu, tak heran jika hingga kini sudah tiga nama yang menyatakan siap maju di pilgub. Mereka adalah Ketua DPD PDIP Jabar TB Hasanudin, Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum, dan Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar.
Menyikapi kesiapan sejumlah nama untuk maju dalam pilgub tersebut, Direktur Parameter Agus Ariwibowo menilai sebagai sesuatu yang sah. Tidak terlalu dini karena terkait dengan posisi figur di masyarakat. Langkah tersebut memiliki dua pertimbangan. Pertama semakin tidak dikenal maka, akan start sosialisasi lebih dulu. Kedua, meratakan titik sosialisasi yang masih kosong.
’’Kalau (figur) sudah dikenal ya semakin pemantapan,’’ kata dia kepada Jabar Ekspres dijumpai di kantornya kemarin (31/5).
Pemimpin lembaga survei politik yang sudah ada sejak 2006 ini memprediksi, ada tiga pasang calon kuat dalam pilgub mendatang. Pasangan dari PDIP, Wakil Gubernur Jabar Dedy Mizwar (Demiz)-Netty Prasetyani Heryawan, dan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil dengan pasangannya. Ari belum bisa menyebut siapa kandidat calon gubernur (cagub) yang diprediksi akan maju dari PDIP, melihat karakter partai itu tidak ada ceritanya lempar handuk. Artinya, biasanya PDIP punya figur sendiri yang akan dimajukan. Bisa siapapun. Bisa TB Hasanudin, bisa juga Rieke Dyah Pitaloka.
’’Banteng benar banteng. Hantam dulu. Sama, bisa jadi peluang PDIP DKI yang akan memajukan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini lawan Ahok (Gubernur DKI Basuki T. Purnama) dalam Pilgub DKI,’’ ungkap pria yang juga Sekretaris Program Studi Magister Manajemen U.K Maranatha ini.
Ari menjelaskan, sejumlah kelebihan yang dimiliki kandidat. Wali Kota Bandung Ridwan Kamil misalnya, diuntungkan dengan keberadaan media sosial dan anak muda. Demiz karena pengalaman politik sebagai petahana dan keaktoran. Netty, yang juga istri Gubernur Jabar Ahmad Heryawan dan memiliki jaringan kuat. Dengan begitu, seperti dalam pemasaran politik, di atas kertas siapapun pasangan yang bisa menyikapi serius serangan darat dan udara mestinya menang. Oleh karena itu, media sosial tetap punya pesaing serius yakni media main stream dan rakyat yang nyata, bukan maya di berbagai daerah.