bandungekspres.co.id, BANDUNG – Untuk menyentuh kalangan pembaca anak muda, koran dengan jaringan terbesar di Indonesia, Jawa Pos bersama Jawa Pos Group per 7 Maret 2016 lalu telah meluncurkan program rubrikasi halaman baru bagi kalangan anak muda dengan nama ZETIZEN. Saat ini, ZETIZEN sendiri telah diterbitkan di seluruh Provinsi dan menjadikan media anak muda ini sebagai koran dengan tingkat pembaca terbanyak dengan mayoritas pembaca berusia 13-20 tahun atau disebut Generasi Z.
Halaman ZETIZEN sendiri memang diperuntukan bagi kalangan generasi muda. Dimana, halaman ini banyak memuat informasi kekinian yang sangat bersentuhan dengan gaya hidup dan keseharian Generasi Z.
Tak hanya itu, kecenderungan Generasi Z terhadap media sosial juga menjadi perhatian khusus. Tak heran, para GenZ yang terlibat di komunitas ini akan lebih aktif menggunakan media sosial untuk bisa berkomunikasi dengan seluruh pelajar di Indonesia.
”Teknologi menjadi salah satu faktor terbesar mengapa Generasi Z memiliki kebiasaan yang begitu berbeda dari generasi-generasi sebelum-nya. Maka, pendekatan ke generasi ini juga berbeda. Mempelajari pola keseharian mereka semacam menjadi keharusan tersendiri,” kata Asep Awaludin penanggung jawab halaman ZETIZEN Bandung.
Dirinya melanjutkan, generasi ini pun memandang, memikirkan, dan menginginkan sesuatu yang lebih kompleks dibanding generasi sebelumnya. Untuk itu, kunci dari keberhasilan engagement terhadap anak muda adalah dengan memahami dan mengikuti dunia mereka.
”Zetizen dibuat untuk mengembalikan minat baca anak muda terhadap berita (news). Berdasarkan kondisi anak muda saat ini, harus ada adaptasi penyajian berita. Yaitu dengan mengintegrasikan website, social media, offline engagement, dan juga halaman koran itu sendiri,” tuturnya.
”Para generasi Z memiliki lingkungan dan kebiasaan yang berbeda. Maka, seluruh elemen tersebut harus saling terkait, berjalan bersamaan, dan terkoordinasi agar minat baca berita kembali tumbuh,” imbuhnya.
Di samping itu kata dia, pendirian Zetizen ini juga ditujukan untuk menjadi platform komunitas anak muda terbesar di Indonesia, termasuk di Kota Bandung.
Kota Bandung telah memiliki kurikulum pendidikan khas yang diberi nama Bandung Masagi. Kurikulum pendidikan karakter ini diharapkan akan menciptakan dan melahirkan anak bangsa, yang memiliki kepedulian yang besar untuk membangun bangsa dan negara.