bandungekspres.co.id, CIMAHI – Dampak pencemaran lingkungan menjadi perhatian elemen masyarakat Kota Cimahi, terlebih limbah plastik yang sulit untuk diurai dalam tanah. Menurut Lia Hendayani dan Hediansyah Evo, pegiat pembuatan kerajinan di Cimahi, pencemaran lingkungan kadang-kadaang tampak jelas pada kita seperti timbunan sampah di pasar-pasar, pendangkalan sungai yang penuh kotoran, ataupun sesaknya napas karena asap knalpot ataupun cerobong asap pabrik termasuk limbah pabrik, yang berpengaruh jelek terhadap lingkungan.
Setiap pencemaran berasal dari suatu sumber tertentu. Sumber ini penting, karena merupakan pilihan pertama untuk melenyapkan pencemaran itu. Setelah pencemaran ini dibebaskan oleh sumber kemudian sampai kepada penerima. Penerima inilah yang dipengaruhi oleh pencemar. “Dampak limbah industri, akan menimbulkan masalah dalam penanganannya jika tak pandai mengolahnya. Kami mencoba melakukan pengolahan limbah industri, khususnya styrofoam, menjadi sebuah hasil kerajinan yang bisa menghasilkan uang, dan hasil olahannya tak menghasilkan limbah lagi,” kata Hediansyah Evo, saat media visit ke Biro Cimahi Ekspres, kemarin.
Dengan begitu, katanya, limbah styrofoam yang dibuang akan lebih bermanfaat lagi secara ekonomi maupun mengurangi sampah yang dihasilkan akibat pembuangan bahan styrofoam yang saat ini banyak digunakan untuk kebutuhan rumah tangga atau bungkus makanan. “Dengan pengolahan menjadi beberapa jenis kerajinan ini, sampahnya bisa kita manfaatkan untuk menjadi kerajinan, kami lebih fokus memanfaatkannya menjadi berbagai jenis patung ukuran kecil maupun besar,” ungkapnya.
Dijelaskannya, styrofoam sangat berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan. Keputusan ini menyusul hal serupa oleh perusahaan-perusahaan makanan siap saji lainnya. di Indonesia, penggunaan styrofoam sebagai wadah makanan makin menjamur. Sangat mudah menemukannya dimana-mana. Mulai dari restoran cepat sampai ke tukang-tukang makanan di pinggir jalan, menggunakan bahan ini untuk membungkus makanan mereka, dengan alasan ingin praktis dan tampil lebih baik. Padahal di balik kemasan yang terlihat bersih itu ada bahaya besar yang mengancam. “Dalam industri, styrofoam sebenarnya hanya digunakan sebagai bahan insulasi. Bahan ini memang bisa menahan suhu, sehingga benda didalamnya tetap dingin atau hangat lebih lama dari pada kertas atau bahan lainnya. Karena bisa menahan suhu itulah, akhirnya banyak yang salah kaprah menggunakannya sebagai gelas minuman dan wadah makanan,” paparnya.