bandungekspres.co.id, BANDUNG – Meskipun terbilang masih kecil ternyata penggunaan narkoba di kalangan Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Jawa Barat ternyata ada. Hal itu diakui Kepala Badan Narkotika Nasional Pewakilan Jabar Brigjen Polisi (Brigjen Pol ) Iskandar Ibrahim.
Menurutnya dari beberapa kasus yang ditemui ada PNS yang menggunakan narkoba walaupun statusnya hanya sebagai pemakai. ”Statusnya pemakai dan presentasinya juga untuk kalangan PNS di Jabar sangat kecil,” kata Iskandar ketika ditemui di Gedung Sate di sela-sela pemeriksaan tes urin di kalangan PNS di lingkungan Gedung Sate kemarin (9/5)
Dia menyebutkan, dari kasus-kasus keterlibatan PNS pihaknya itu baru menemukan sekitar puluhan orang saja. Tapi, untuk kalangan pelajar dan mahasiswa kasusnya cukup mendominasi. Dia memerinci, untuk pelajar kasusnya sekitar 70 persen dengan penggunaan jenis narkoba ganja dan sabu.
”Mereka banyak memakai di tempat kost, hotel, apartemen. Sebaliknya, untuk tempat hiburan malah sedikit yang tertangkap,” ucap Iskandar.
Menurut Iskandar, banyak modus-modus baru dalam mengedarkan narkoba. Di antaranya dengan memasukan ke dalam kemasan makanan, dimasukan ke dalam kitab, dan melalui paket dan lainnya. Termasuk narkoba yang sudah dikemas dalam bentuk rokok, permen, sachet dan lainnya.
Di tempat sama, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk memerangi narkoba. Dengan harapan, seluruh PNS di lingkungan Pemprov Jabar untuk tidak mengonsumsi zat adiktif.
Untuk itu, pemprov bekerjasama dengan BNN Jabar melakukan tes urine secara mendadak dengan mengambil waktu pasca liburan panjang.
Heryawan menuturkan, berdasarkan hasil tes sebanyak 208 PNS tes yang dihasilkan semuanya negatif. ”Semuanya diperiksa termasuk saya dan wakil Gubernur, Sekda dan pejabat-pehabat eselon,” ucap dia.
Selain itu, tes urine dilakukan untuk pencegahan penyebaran penyalahgunaan narkoba. Sehingga pencegahan narkoba terhadap PNS akan dilanjutkan di lingkungan Organisasi Perangkat Daerah bahkan untuk PNS seluruh Jabar di Kabupaten/Kota.
Heryawan menyebutkan, menurutnya saat ini ada sekitar 850 ribu masyarakat Jabar tersangkut narkoba. Mereka mayoritas pekerja yang mencapai 60 persen, dan 40 persen pelajar atau mahasiswa. ”Berdasarkan peringkatnya, Jabar saat ini menduduki peringkat ke-6 se-Indonesia atas penyalahgunaan narkoba,” ungkapnya. (yan/rie)