Segera Sahkan Hukuman Kebiri

Seperti diceritakan sebelum memperkosa Yuyun, 14 pelaku lebih dulu menenggak minuman keras. Anak-anak yang mendapatkan pengasuhan, perhatian, dan pendidikan keluarga  yang baik, tidak akan terseret kepada minum-minuman keras.

’’Anak-anak dan remaja pelaku kejahatan itu menyalurkan energi agresivitasnya tidak secara positif,’’ tutur dia. Menurut ahli pendidikan anak itu, bentuk penyaluran negatif jiwa remaja bisa berupa tawuran, geng motor, narkoba, minuman keras, seks bebas, dan pelacuran remaja.

Pria yang akrab disapa Kak Seto menjelaskan untuk mencegah kejahatan anak-anak atau remaja lebih luas, tidak cukup pengawasan di internal keluarga. Lebih dari itu Kak Seto menyatakan pengawasan dan melindungi anak-anak harus melibatkan masyarakat lebih luas. ’’Mendidik anak itu perlu orang sekampung,’’ tuturnya.

Untuk itu Kak Seto berharap RT dan RW membentuk seksi khusus yakni seksi perlindungan anak-anak. Keberadaan seksi ini bisa menjadi semacam alat pendeteksi dini. Mereka aktif masuk ke rumah warga menanyakan kenapa anak dipukul, menangis, tidak sekolah, atau tidak dikasih makan.

Pria kelahiran Klaten, 28 Agustus 1951 itu mengatakan penanganan kejahatan yang melibatkan anak dan remaha tidak bisa seperti pemadam kebakaran. Yakni hanya berfokus pada penanggulangannya saja. Tetapi harus mengutamakan juga aspek pencegahan dalam perlindungan anak.

Kak Seto juga mengkritisi kecenderungan pendidikan di sekolah. Dia mengatakan pendidikan di sekolah cenderung mengedepankan aspek kongitif saja. Sementara aspek afektif seperti perilaku, sopan santun, dan budi pekerti kerap dinomor duakan. Anak-anak yang jago matematika lebih dihormati ketimbang mereka yang pandai menggambar, olahraga, berkesenian, dan lainnya.

Kekerasan kepada anak juga tidak lepas dari pengaruh budaya yang ditampilkan di televisi. Dia berharap Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) bisa lebih mempertajam taringnya dalam mendeteksi tayangan-tayangan tidak layan untuk anak.

Sementara itu, Pakar Psikologi Forensik A. Kasandra Putranto menuturkan kejahatan yang dilakukan oleh 14 remaja pemerkosa Yuyun dipicu oleh tiga faktor. Pertama adalah kualitas profil psikologi individu, kemudian berkembang menjadi perilaku kelompok, dan dipengaruhi oleh zat berupa minuman keras. ’’Mereka berbuat bersama-sama tentu menimbulkan power yang lebih kuat,’’ jelas dia.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan