Kerapatan dan kesolidan lini belakang Atletico tak perlu disangsikan. Musim ini di Liga Champions bersama Real Madrid, Los Rojiblancos, julukan Atletico, menjadi tim paling minim kebobolan. Mulai fase grup sampai first leg semifinal ini, Jan Oblak baru dijebol lima kali.
Whoscored menunjukkan pada pertemuan pertama ruang tembak pemain Bayern dari sisi kanan-kiri benar-benar dibuntu. Tembakan Bayern dari kiri hanya lima persen. Sisi kanan 30 persen.
Zona tembakan pemain Bayern di dalam kotak penalti juga disumbat. Hanya 35 persen tembakan pemain Bayern berasal dari area kotak penalti Atletico. Sedang 60 persen berasal dari luar kotak penalti.
Atletico lebih bisa mengacak-acak pertahanan Bayern. Sebanyak 45 persen tembakan Atletico berasal dari dalam kotak penalti. Dan ’hanya’ 45 persen di luar kotak penalti.
Sementara itu, entrenador Atletico Diego Simeone sepertinya sudah nyaman dengan formalasi tekan duluan bunuh kemudian. Simeone akan membiarkan kalah dalam ball possession namun menghancurkan lawan dengan serangan balik.
“Bermain di kandang Bayern kami akan menghadapi tekanan yang luar biasa besar dari lawan. Kami tak sekedar puas hasil imbang,” ucap Simeone. “Kalau bisa mencetak gol, kenapa tidak kami lakukan,” tambah Cholo, julukan Simeone. (dra/vil)