bandungekspres.co.id, BANDUNG WETAN – Seiring peningkatan fasilitas pendidikan, setiap sekolah di Kota Bandung berupaya semaksimal mungkin untuk memberikan pelayanan terbaik bagi para peserta didik.
Peningkatan fasilitas pendidikan didasari atas anjuran Menteri Pendidikan Anies Baswedan. Dia menginstruksikan agar menciptakan lingkungan sekolah yang nyaman sebagaimana layaknya taman.
”Menurut Pak Menteri, konsep sekolah harus seperti taman. Sekolah menjadi taman belajar. Karena sekolah nyaman, jadi betah,” kata Wali Kota Bandung Ridwan Kamil usai meresmikan Toilet Ramah Lingkungan dan Taman Gerbang Ilmu di SMAN 20 kemarin (27/4).
SMAN 20 Bandung di bawah pimpinan Yeni Gantini telah membangun tiga buah taman. Yakni Taman Gerbang Ilmu di gerbang masuk sekolah, Taman Inspirasi di tengah lingkungan sekolah, dan Taman Asri di luar gerbang mengelilingi komplek sekolah.
Maka, dengan dibangun Toilet Ramah Lingkungan yang memiliki desain modern dan sehat, diharapkan jadi percontohan. ”Seluruh toilet sekolah di Kota Bandung minimal standarnya harus seperti hotel bintang tiga,” tukas Emil -sapaan akrab Ridwan Kamil-.
Emil mengutip kata-kata Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahatir Muhammad, bahwa peradaban sebuah bangsa bisa dilihat dari kondisi toilet umumnya. ”Kalau mau cek sekolah, yang pertama saya lihat kondisi toiletnya. Kalau bagus, bersih, berarti manajemen sekolahnya sudah baik,” ujar dia.
Emil menegaskan, dengan mengutip kata-kata Menteri Anies Baswedan, ”Pendidikan harus menjadi sebuah gerakan. Pendidikan tidak hanya menjadi tanggung jawab kepala sekolah dan guru. Orang tua, komite sekolah, para camat, lurah, hingga ke RT RW harus ikut menyukseskan pendidikan,” terang Emil.
Dalam waktu dekat, Pemerintah Kota Bandung akan meresmikan program pendidikan karakter Kota Bandung yang diberi nama Bandung Masagi.
Sesuai dengan namanya, terdapat empat unsur pendidikan karakter yang diusung. Yakni pendidikan agama, pendidikan bela negara, pendidikan cinta lingkungan dan kebersihan, serta pendidikan budaya. Keempat aspek tersebut dilaksanakan dalam program-program lainnya, seperti Magrib Mengaji untuk mendukung aspek agama, pendidikan Pancasila untuk mendukung aspek bela negara, program Gerakan Pungut Sampah untuk mendukung aspek pendidikan cinta lingkungan, dan Rebo Nyunda untuk mendukung aspek budaya.